BEM Kema Unpad Gelar Kuliah Umum Kewirausahaan di Bidang Agribisnis

Ketua Komisi Tetap Litbang Pangan DPP Kadin Indonesia, Dr. Ir. Ahmad Dimyati (Foto: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 4/04/2013] Ketua Komisi Tetap Litbang Pangan DPP Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Dr. Ir. Ahmad Dimyati mengajak para mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreuneur, khususnya di bidang Holtikultura. Hal tersebut  ia sampaikan saat memberikan kuliah umum bertajuk “Dari Kampus Menjadi Wirausaha Agribisnis”, Kamis (4/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor.

Ketua Komisi Tetap Litbang Pangan DPP Kadin Indonesia, Dr. Ir. Ahmad Dimyati (Foto: Tedi Yusup)*

“Definisi holtikultura sendiri memiliki cakrawala luas yang bisa dimasuki seorang entrepreneur,” ujar Ahmad saat menyampaikan kuliah umumnya. Acara ini digelar atas kerja sama Kadin dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM Kema) Unpad

Holtikultura sendiri mencakup segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura, termasuk jamur, lumut, dan tanaman air yang bisa dijadikan sayuran, bahan obat nabati, atau bahan estetika. Cakupan tersebut sudah dipatenkan dengan adanya UU No. 13 tahun 2010 tentang Holtikultura.

Lebih lanjut Ahmad mengungkapkan, prospek bisnis holtikultura akan cerah dan berjangka panjang. Sebab, holtikultura akan terus berperan dalam segala tingkatan kemajuan budaya manusia. “Prospek holtikultura sendiri sebenarnya sejalan dengan konsep entrepreuneur, yakni menjalankan bisnis itu harus berjangka panjang,” tambahnya.

Melihat potensinya di Indonesia, holtikultura bisa dimanfaatkan sebagai lahan bisnis pangan yang potensial selain dari sektor pertanian maupun peternakan. Hal tersebut terlihat dari data tenaga kerja sub sektor pertanian yang dikemukakan Ahmad, yakni dari tahun 2007-2011 laju pertumbuhan tenaga kerja di bidang Holtikultura meningkat sekitar 6,05%.

“Meskipun jumlahnya masih sedikit, itu membuktikan banyak tenaga muda yang memilih terjun ke sektor holtikultura dibanding sektor tanaman pangan, perkebunan, atau peternakan,” jelasnya.

Suasana kuliah umum bertajuk “Dari Kampus Menjadi Wirausaha Agribisnis”, Kamis (4/04) di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor (Foto: Tedi Yusup)*

Meskipun lahan untuk sektor holtikultura masih terbatas, Ahmad optimis sektor Holtikultura mampu merangkak naik. Hal itu perlu didorong oleh para pelaku usaha yang mampu memanfaatkan seefisien dan seproduktif mungkin dalam mengelola sektor tersebut.

Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah kini sedang menyusun Peraturan Pemerintah tentang fasilitas dan insentif untuk usaha holtikultura. “Diutamakan pelaku usaha holtikultura tersebut bersifat mikro dan kecil, ramah lingkungan, mengembangkan komoditas unggulan nasional dan daerah, usaha budidaya organik, serta yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan,” ujar Ahmad.

Selain Ahmad, kuliah umum ini juga diisi oleh 3 pembicara dengan topik yang berbeda, yakni Budidaya Pengolahan Padi Terpadu oleh Isep Gojali, Menjadi Wirausahawan Sukses oleh Reza Nurhilman, dan Pengembangan Usaha Budidaya dan Perkebunan  Coklat oleh Sindra Wijaya.*

Laporan oleh: Maulana / art*

Share this: