[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran dan Pikiran Rakyat menggelar Talkshow “Sinergi Praktisi Komunikasi dengan Arsiparis dalam Menghadapi Era Globalisasi” secara hybrid di Aula Harian Umum Pikiran Rakyat Jalan. Asia Afrika No. 77 Bandung, Rabu (15/12/2021).
Pada kesempatan tersebut, Guru Besar FISIP Unpad Prof. Dr. H. Nandang Alamsah Deliarnoor mengatakan bahwa praktisi kearsipan dan komunikasi perlu bersinergi untuk meningkatkan manfaat yang dihasilkan.
“Berbagai rekaman kegiatan, peristiwa dalam berbagai bentuk dan media, juga mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi. Disini itu akan berkontribusi terhadap penyiapan bahan-bahan bagi PR yang benar,” kata Prof. Nandang.
Pembicara lain, Anggota Dewan Redaksi Pikiran Rakyat yang juga Dosen FISIP Unpad Erwin Kustiman mengatakan bahwa sinergi juga perlu dilakukan antara jurnalisme dan kearsipan. Saat ini masih belum banyak media yang mengarsipkan dokumen termasuk konten yang dihasilkan.
“Belum seluruh media menganggap penting arsip. Belum menganggap penting dokumen-dokumen yang telah dihasilkan oleh mereka,” kata Erwin.
Selain itu, media dan kearsipan juga bersinergi untuk menghasilkan konten dengan data yang lebih autentik dibandingkan hoaks atau informasi sepihak yang saat ini sedang marak. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih tercerahkan melalui informasi tersebut.
“Informasi yang sfatnya hoaks, yang sifatnya ujaran kebencian, pelan-pelan bisa kita imbangi dengan informasi dengan konten-konten yang mempunyai kredibilitas secara autentik,” ujar Erwin.
Talkshow tersebut juga menghadirkan pembicara dosen FIP UPI Dr. Cepi Riyana serta praktisi Public Realitions yang juga dosen SBM ITB Dr. N. Nurlaela Arief.
Acara juga dihadiri Direktur Bisnis dan Pemasaran Pikiran Rakyat Januar P Ruswita dan Direktur Tata Kelola, Legal, dan Komunikasi Dr. H. Isis Ikhwansyah.
“Harapan dari kegiatan talkshow ini adalah untuk membangun kebersamaan, tukar menukar pandangan dan pengalaman tentunya, dan semangat ini harus kita bangun secara baik agar terdapat peningkatn kapasitas dari para praktisi,” harap Isis.*
