Kuatkan Sektor Perikanan Nasional, Unpad Jalin Kerja Sama dengan Sejumlah Lembaga dan Industri

perikanan
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti bersama Direktur SEAMEO Biotrop Zulhamsyah Imron menunjukkan dokumen Nota Kesepahaman yang sudah ditandatangani dalam acara yang digelar di Ruang Serba Guna lantai 4 Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (25/3). (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id] Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menjalin kolaborasi dengan lembaga riset dan industri dalam mengakselerasi kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang perikanan.

Kerja sama tersebut dilakukan antara Unpad dan PT. Kreasi Bahari Mandiri (KBM) untuk pengembangan bersama budidaya lobster. Kemudian kerja sama dengan SEAMEO Biotrop untuk aktivitas riset dan pengembangan SDM, serta kerja sama dengan PT. Kibo Trading untuk memfasilitasi mahasiswa FPIK Unpad dalam melakukan magang ke Jepang.

Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dengan Direktur PT. KBM M. Irwansyah, serta penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Rektor dengan Driektur SEAMEO Biotrop Zulhamsyah Imron di Ruang Serba Guna lantai 4 Kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Kamis (25/3).

Sementara kerja sama dengan PT. Kibo Trading diwujudkan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Dekan FPIK Unpad Dr.sc.agr. Yudi Nurul Ihsan dengan Direktur PT. Kibo Trading Evi Novianti dan Zulhamsyah Imron.

Budidaya Lobster

Dalam sambutannya Yudi mengatakan, kerja sama pengembangan budidaya lobster menjadi upaya penting. Pasalnya, Indonesia belum memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan budidaya lobster.

Inisiasi pengembangan budidaya lobster juga mendapat sambutan baik dari PT. KBM, selaku perusahaan yang telah merintis usaha budidaya lobster sejak setahun terakhir.

“Ini jadi sesuatu yang bagus dan membuktikan bahwa lobster akan menjadi primadona di sektor perikanan dan ilmu kelautan,” kata Yudi.

Rencana pengembangan budidaya lobster ini dipandang baik. Pasalnya Unpad memiliki fasilitas yang mendukung. Keberadaan kampus Unpad di Pangandaran bisa menjadi wahana untuk pengembangan budidaya.

Rektor mengatakan, kerja sama budidaya lobster tidak hanya terfokus pada bidang risetnya saja. Selain riset yang kuat, kerja sama juga harus mampu melahirkan SDM yang unggul di bidang budidaya lobster.

Karena itu, melalui kerja sama dengan SEAMEO Biotrop dan didukung Direktorat SMK Kemendikbud RI, Unpad akan ikut menyiapkan sumber daya terampil di bidang budidaya lobster, khususnya dari kalangan anak SMK.

Dorong Jadi Pengusaha

Kolaborasi Unpad, SEAMEO Center, dan Direktorat SDM Kemendikbud ini diwujudkan melalui penandatanganan PKS antara ketiganya. Kerja sama dilakukan dalam mengimplementasikan kurikulum program AQRF dalam bidang budidaya lobster.

Rektor mengapresiasi keikutsertaan Unpad dalam program kerja sama ini. Melalui program ini, para lulusan SMK berpeluang besar untuk bisa masuk ke Unpad. “Selain menjadi mahasiswa kami, mereka juga akan mempelajari bagaimana tentang pembenihan lobster. Targetnya mereka menjadi pengusaha di bidang lobster,” kata Rektor.

Dengan adanya program AQRF, kurikulum pembelajaran akan disetarakan dengan kualitas pendidikan di negara kawasan ASEAN. Dengan demikian, mahasiswa program ini akan bisa mengambil mata kuliah di Unpad sekaligus mata kuliah di perguruan tinggi di ASEAN.

“Dukungan baiknya ada kolaborator industri yang membantu. Dukungan riset yang baik antara Unpad dan SEAMEO Biotrop akan mendorong Unpad menghasilkan lulusan yang unggul,” ujar Rektor.

Magang ke Jepang

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti sedang memberikan pesan kepada perwakilan mahasiswa FPIK Unpad yang akan berangkat mengikuti magang ke Jepang. (Foto: Arif Maulana)

Kerja sama dengan SEAMEO Biotrop juga akan mengirimkan mahasiswa untuk magang ke Jepang. Dalam hal ini, sebanyak 23 mahasiswa FPIK Unpad dinyatakan lolos seleksi untuk mengikuti magang di industri di Jepang.

Yudi menjelaskan, program magang di Jepang ini merupakan bagian dari implementasi program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kemendikbud RI. Selama 1-2 semester, mahasiswa akan melakukan magang di industri perikanan di Jepang, khususnya di Pulau Hokkaido.

“Kita sedang menunggu izin dari pemerintah Jepang untuk bisa diberangkatkan,” kata Yudi.*

Share this: