Unpad Nyaah ka Jabar, Program Keberpihakan bagi Pelajar Asal Jabar untuk Kuliah di Unpad

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia sedang menyampaikan presentasi di hadapan para undangan pada acara "Unpad Nyaah ka Jabar" di Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (10/01). (Foto: Tedi Yusup)

[Unpad.ac.id, 10/01/2013] Pada tahun akademik 2012/2013, Unpad akan menerapkan affirmative action melalui program “Unpad Nyaah ka Jabar” untuk meningkatkan persentase pelajar asal Jawa Barat yang menempuh pendidikan di Unpad. Melalui program ini, setidaknya setiap kabupaten/kota di Jabar dapat mengirimkan 84 calon mahasiswa untuk belajar di Unpad, atau total 2.184 calon mahasiswa dari seluruh wilayah Jabar.

Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia sedang menyampaikan presentasi di hadapan para undangan pada acara “Unpad Nyaah ka Jabar” di Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (10/01). (Foto: Tedi Yusup)

“Itu adalah jumlah minimal yang kita harapkan. Harapannya, jumlah mahasiswa Unpad asal Jabar akan meningkat menjadi 60-70% dari kondisi saat ini yang baru mencapai 50%-an. Langkah ini sesuai dengan cita-cita berdirinya Unpad pada tahun 1957, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa siswi asal Jabar untuk dapat belajar di perguruan tinggi,” ujar Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, saat memaparkan program “Unpad Nyaah ka Jabar” kepada pemerintahan Provinsi Jabar, DPRD Jabar, serta pemerintahan kota / kabupaten seluruh Jabar di Executive Lounge Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor, Kamis (10/01).

“Unpad Nyaah ka Jabar” adalah sebuah program seleksi masuk khusus untuk warga masyarakat asal Jabar. Program affirmative action atau keberpihakan yang positif ini memberikan kesempatan kepada putra putri daerah dari seluruh Jabar untuk diterima menjadi mahasiswa Unpad melalui sistem seleksi di dalam kota/kabupaten masing-masing.

“Jadi, setiap calon mahasiswa yang mengikuti program ini hanya akan bersaing dengan peserta dari daerahnya masing-masing. Mereka tidak bersaing dengan peserta dari daerah lain,” jelas Rektor.

Unpad memiliki 42 program studi sehingga bila setiap program studi menerima 2 calon mahasiswa, maka setiap kota/kabupaten dapat mengirimkan 84 calon mahasiswa. Saat ini, tercatat ada 26 kota/kabupaten di Jabar. Dengan demikian, total calon mahasiswa yang diterima melalui program ini mencapai 2.184 orang.

Sebanyak 900 orang diantara 2.184 calon mahasiswa tadi juga akan dikutsertakan dalam program Bidik Misi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ke-900 orang tersebut dapat kuliah tanpa harus membayar biaya apapun karena ditanggung oleh pemerintah, serta memperoleh bantuan dana setiap bulannya sebesar Rp 600 ribu.

“Kita bersyukur, Unpad telah memelopori keberpihakan pada masyarakat Jabar melalui program ini. Kami menyambut sangat gembira ‘Unpad Nyaah ka Jabar’ ini. Perguruan tinggi negeri lain di Jabar juga harus seperti Unpad, menerima 60-70% mahasiswa asal Jabar,” ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, yang hadir di kegiatan tersebut.

Sementara Wakil Ketua DPRD Jabar, Uu Rukmana, mengatakan, “ Saya mendukung sekali program ini. Semoga bisa ditularkan ke perguruan tinggi lainnya,” ujar Uu yang juga dikenal sebagai pemerhati pendidikan.

Dalam waktu dekat ini, Unpad akan melakukan sosialisasi program “Unpad Nyaah ka Jabar” ini langsung ke seluruh kota/kabupaten, serta merumuskan teknis pelaksanaannya. Setiap tahunnya, Unpad menerima kurang lebih 7 ribu mahasiswa baru. Proses seleksi lain di luar program “Unpad Nyaah ka Jabar” akan dilaksanakan menggunakan seleksi umum yang menyaring calon mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan dana beasiswa kepada Unpad dari Pemprov Jabar senilai Rp 1.6 miliar atau tepatnya Rp 1.630.740.000,00 serta dana beasiswa Rp 1 miliar dari Bank BNI dan bantuan dana kebudayaan Rp 500 juta dari Bank BJB.*

Laporan oleh: Erman / Mar 

Share this: