FTIP Unpad Lakukan Penanaman 400 Bibit Pohon di Taman Buru Masigit Kareumbi

Dekan FTIP Unpad, Ir. Mimin Muhaemin, M.Eng., Ph.D., sedang melakukan penanaman pohon dalam rangka Dies Natalis ke-7 FTIP Unpad di Taman Buru Masigit Kareumbi, Garut, Rabu, (12/12). (Foto: Arief Maulana)

[Unpad.ac.id, 12/12/2012] Di usianya yang berumur 7 tahun, Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Unpad memiliki komitmen yang kuat untuk melestarikan lingkungan. Hal tersebut diwujudkan dalam kegiatan penanaman bibit pohon bertajuk “Wali Pohon” memperingati Dies Natalis ke-7 FTIP Unpad di kawasan konservasi hutan lindung Taman Buru Masigit Kareumbi, tepatnya di Kampung Cimulu Desa Pangerenan, Limbangan, Garut. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, (12/12).

Dekan FTIP Unpad, Ir. Mimin Muhaemin, M.Eng., Ph.D., sedang melakukan penanaman pohon dalam rangka Dies Natalis ke-7 FTIP Unpad di Taman Buru Masigit Kareumbi, Garut, Rabu, (12/12). (Foto: Arief Maulana)

Udara sejuk menemani perjalanan rombongan yang terdiri dari dekan, pembantu dekan, tenaga kependidikan, dosen, dan perwakilan mahasiswa FTIP. Jalan setapak yang berbatu dan terjal sedikit menguji nyali rombongan yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut. Didampingi oleh penanggung jawab program “Wali Pohon” Taman Buru Masigit Kareumbi, Yudi Al Wahyu, rombongan pun kembali bergerak mengikuti hardtop tua yang lincah dikemudikan oleh Abah Ayud, panggilan akrab Yudi, menuju ke area penanaman pohon.

Menurut ketua pelaksana kegiatan, Handarto, S.TP., M.Agr., Ph.D., kegiatan penanaman pohon ini merupakan kali pertama yang dilakukan oleh FTIP Unpad. Diakuinya, respons dari civitas akademika FTIP Unpad sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya civitas yang ikut menyumbang sejumlah uang untuk dibelikan bibit pohon yang akan ditanam di kawasan tersebut. Sehingga, total pohon yang ditanam untuk saat ini berjumlah 400 pohon.

“Kegiatan ini tidak akan terhenti sampai saat ini saja. Kita akan terus kembangkan sehingga akan lebih banyak lagi pohon yang ditanam di sini,” ujarnya.

Dekan FTIP Unpad, Ir. Mimin Muhaemin, M.Eng., Ph.D., pun mengungkapkan pendapatnya. Sebagai institusi pendidikan, Unpad khususnya FTIP Unpad tidak ingin menjadi “menara gading” bagi
masyarakat, dalam artian, kampus yang tidak peduli terhadap keadaan sekitar, termasuk alam dan masyarakatnya. Oleh karena itu, kegiatan penghijauan pun harus giat dilakukan oleh FTIP Unpad sebagai kampus yang berbasis pada pertanian dan pangan.

“Ada alasan kami melakukan penghijauan di Gunung Masigit-Kareumbi ini, yakni di sini ada petugas yang mengurusnya, sehingga tindak lanjut dari kegiatan ini jelas ke depannya,” ujar Ir. Mimin.

Ia pun merencanakan bahwa kegiatan penghijauan ini dapat digelar di beberapa daerah yang harus juga dilakukan penghijauan. Namun, upaya tersebut harus didukung dengan perawatan yang konsisten dan kontinu. Terkait dengan hal tersebut, kegiatan penghijauan di Gunung Masigit Kareumbi pun akan terus dilakukan. “Insya Allah, di tahun depan akan direncanakan 1000 bibit pohon untuk ditanam di area ini,” ungkapnya sebelum melakukan penanaman.

Penanaman pun dilakukan secara simbolis oleh para rombongan. Ada beberapa jenis tanaman yang ditanam di area lahan seluas 1 hektar tersebut, yakni Puspa, Manglid, Kisireum, dan lain-lain. Jenis-jenis tersebut merupakan pohon endemik di kawasan tersebut. Menurut Abah Ayud, area lahan yang menjadi lokasi penanaman tersebut sebelumnya merupakan kawasan hutan rimba. Pasca orde reformasi, masyarakat sekitar membuka lahan secara besar-besaran tanpa memperhatikan kondisi yang ada. Hal inilah yang disadari oleh Wanadri dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat sebagai pengelola Taman Masigit Kareumbi untuk kembali merelokasi lahan tersebut menjadi lahan konservasi hutan.

“Tindak lanjut dari kegiatan penanaman pohon ini, kami akan merawat dan melaporkan perkembangannya kepada FTIP sehingga akan tahu mana pohon yang tumbuh dan mana pohon yang mati,” ujarnya.

Lelaki berusia 65 tahun tersebut sangat merespons positif kegiatan penanaman bibit pohon yang dilakukan FTIP Unpad di kawasan tersebut. Kegiatan tersebut merupakan salah satu partisipasi aktif untuk melestarikan lingkungan. Oleh karena itu, perawatan dan evaluasi dari pohon-pohon yang telah ditanam harus rutin dilakukan agar terus tumbuh dan kembali menjadi hutan. Abah Ayud pun berharap kegiatan penanaman pohon ini juga dapat diikuti oleh fakultas lain yang ada di Unpad.

“Kami mengharapkan sekali bukan hanya FTIP saja, tapi semua di lingkungan Unpad sebanyak mungkin menanam pohon di sini. Sebab, lebih baik menanam daripada merusak!” ujarnya.*

Laporan oleh Arief Maulana/mar 

Share this: