[Unpad.ac.id, 06/12/2012] Sebagai institusi plat merah yang keduanya merupakan milik negara dan berkedudukan sebagai pelayan masyarakat, Unpad dan Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI sudah selayaknya saling mendorong dan menunjang kemajuan masing-masing. Oleh karena itu, keduanya sepakat untuk saling membantu dan bekerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
Bertempat di Executive Lounge Gedung 2, kampus Unpad Dipati Ukur, Kamis (06/12), dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) diantara kedua institusi ini. Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini dilakukan antara Direktorat Kesehatan, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI dengan dua fakultas yang ada di Unpad yaitu Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK).
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama ini dilakukan oleh Dekan FIK Unpad, H. Mamat Lukman, S.KM., S.Kp., M.Si., serta Dekan FK Unpad, Prof.Dr. med. Tri Hanggono Achmad, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Pembantu Dekan Bidang Akademik FK Unpad, Dr. Oki Suwarsa, dr.,M.Kes.,Sp.KK. Sementara itu, dari Direktorat Kesehatan, Direktorat Jenderal Kekuatan Pertahanan Kementerian Pertahanan RI penandatangan dilakukan oleh direkturnya langsung, Brigjen TNI Dr. dr. Robert M. Hutauruk, Sp.OT., FICS., M.M.
Dikatakan Wakil Rektor III Unpad, Dr. med. Setiawan, Unpad menyambut baik kerja sama yang dilakukan secara riil diantara keduanya. Sejatinya, kerja sama ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kedua institusi ini terhadap masyarakat.
“Kami dari Unpad sangat berkomitmen untuk bisa bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan khususnya Direktorat Kesehatan dalam beberapa aspek kegiatan yang sebenarnya sudah berjalan selama ini, terutama dalam hal penguatan kapasitas dari SDM di Direktorat Kesehatan sehingga bisa lebih meningkatkan kualitas pelayanan,” ujarnya ketika memberikan sambutan.
Beberapa aspek kegiatan utama yang akan dilakukan adalah terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan bagi peserta tugas belajar Kementerian Pertahanan RI dan TNI di fakultas tersebut diatas. Diharapkan, tindak lanjut dari kerja sama ini juga adalah terencananya penerimaan staf yang melakukan tugas belajar. “Sehingga kita bisa membuat kuota tahunan berdasarkan perencanaan ketenagaan di Direktorat Kesehatan,” tambahnya.
Selain hal tersebut, kerja sama ini diharapkan juga menjadi trigger bagi terselenggaranya peluang kerja sama lain dengan fakultas lainnya yang ada di Unpad. Karena, menurut Dr. Setiawan, ketika kita berbicara mengenai kesehatan tentu saja akan sangat tergantung dengan dimensi lainnya bukan hanya kedokteran dan keperawatan saja. “Jadi kami sangat terbuka untuk kerja sama dari seluruh aspek pendidikan yang diperlukan oleh Kementerian Pertahanan,” tegasnya.
Dr. Setiawan juga mengatakan bahwa jangan sampai kerja sama ini terbatas hanya sampai penandatanganan saja, oleh karena itu komunikasi yang terus terjalin antar kedua institusi ini harus tetap terlaksana. “Komunikasi ini perlu kita jalin terus sehingga monitoring dan evaluasi terhadap kemajuan peserta didik bisa kita capai,” tuturnya.
Sementara itu, Dr. Robert juga menyambut baik perjanjian kerja sama ini, menurutnya telah banyak hal positif yang dilakukan Unpad untuk Kementerian Pertahanan. “Kita dari TNI merasa telah banyak sekali yang kita dapat dari Unpad mulai dari pendidikan keahlian sampai apapun, dan itu terus terang alumni Padjadjaran membanggakan,” tuturnya.
Berdasarkan kebijakan yang ada di Kementerian Pertahanan sendiri, pendidikan para staf yang ada disana diusahakan sebisa mungkin linear karena hal tersebut sangat berguna bukan hanya untuk institusi melainkan juga untuk orang yang bersangkutan. “Karena harus berguna bagi satuan dan juga berguna bagi yang bersangkutan,” tegasnya.*
Laporan oleh: Indra Nugraha/mar
