Cara Efektif Turunkan Kolesterol, Hindari Makanan “Jahat” dan Rutin Olahraga

Laporan oleh Arif Maulana

Aktivitas bersepeda di kampus Jatinangor. (Foto: Dadan Triawan)*

[unpad.ac.id, 18/2/2021] Kolesterol dan trigliserida yang tinggi akan menimbulkan efek berbahaya pada tubuh. Karena itu, setiap individu, terutama kelompok usia 40 tahun ke atas, perlu menjaga kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh agar jumlahnya tidak berlebihan.

Menurut Ahli Gizi Universitas Padjadjaran Dr. Gaga Irawan Nugraha, dr., Sp.GK., M.Gizi, ada sejumlah makanan yang perlu dihindari oleh seseorang yang memiliki kolesterol dan trigliserida tinggi.

“Bagi orang dengan kolesterol tinggi, tentu harus dibatasi makanannya,” ungkap Gaga dalam acara “Health Talk” berkaitan dengan program “Unpad Wellness” yang digelar secara virtual, Senin (15/2) lalu.

Dr. Gaga Irawan Nugraha, dr., Sp.GK., M.Gizi

Makanan dengan kadar kolesterol jahat paling tinggi adalah otak, baik otak sapi maupun otak ikan. Makanan ini mengandung setidaknya 2.500 miligram per 100 gram. Selanjutnya adalah jeroan, kulit, dan kikil. Ketiga adalah kuning telur.

[irp]

Dosen Fakultas Kedokteran Unpad ini menjelaskan, kuning telur termasuk makanan yang paling banyak ditemui. Meskipun banyak orang yang sudah berhenti mengonsumsi langsung, kuning telur masih bisa ditemukan pada jenis makanan lainnya. Utamanya pada kue maupun makanan yang terbuat dari tepung-tepungan.

“Jangan lupa banyak makanan yang terbuat dari tepung terigu dan pakai kuning telur di dalamnya,” kata Gaga.

Sementara makanan yang mengandung trigliserida tinggi adalah makanan yang mengandung gula dan minyak. Penggunaan gula sebaiknya dibatasi hanya sebagai bumbu pelengkap saja.

Tingkatkan Olahraga

Menurut Gaga, ada beberapa tingkatan kondisi jika dilihat dari kadar kolesterol dan trigliserida. Jika ada salah satu yang lebih, orang tersebut berada pada kondisi gizi lebih. Apalagi jika didukung dengan indeks massa tubuh yang melebihi normal.

Selain itu, kolesterol tinggi tidak hanya berasal dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kolesterol sendiri merupakan lemak yang dibutuhkan pada tubuh. Artinya, sel akan memanfaatkan kolesterol yang sudah diproduksi pada tubuh.

Namun, jika kolesterol tersebut dimakan terlalu banyak, ini yang dinamakan gizi lebih. Artinya, kata Gaga, yang dimakan lebih banyak dari yang dikeluarkan.

“Upaya untuk mengeluarkan itu biasanya dilakukan dengan olahraga. Kalau kolesterolnya berlebih, artinya ini ada ketidakseimbangan,” ujar Gaga.

[irp]

Karena itu, seseorang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi sebaiknya meningkatkan intensitas olahraganya. Salah satu yang disarankan adalah melakukan olahraga minimal 30 menit.

Selain itu, orang berusia 40 tahun ke atas juga sebaiknya rutin memeriksakan diri ke laboratorium. Aktivitas ini penting dilakukan untuk mengukur kadar kolesterol dalam tubuh. Jika seseorang masih dikategorikan gizi lebih, bisa diimbangi dengan peningkatan intensitas olahraga.

“Namun, jika sudah tinggi sekali, sudah harus konsultasi dengan dokter,” kata Gaga.*

Share this: