Laporan oleh Artanti Hendriyana

Penyintas kanker payudara dari organisasi Lovepink Fertina Tarasari menjadi pembicara dalam Webinar Deteksi Dini Kanker Payudara, Selasa (18/1).*

[unpad.ac.id, 18/1/2021] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bersama organisasi nirlaba Lovepink mengajak masyarakat untuk dapat mendeteksi dini kanker payudara. Ajakan tersebut disampaikan melalui Webinar Deteksi Dini Kanker Payudara, Selasa (18/1).

Fertina Tarasari dari Lovepink mengatakan bahwa cara terbaik menangani kanker payudara adalah dengan mendeteksi sedini mungkin. Semakin cepat diketahui, semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan.

The best protection is early detection. Semakin cepat kita mengetahui semakin baik,” ujar perempuan yang akrab disapa Sari tersebut.

Untuk itu, Sari mengajak peserta untuk mengenal tanda-tanda kanker payudara, di antaranya payudara yang mengeras, menekung, berlekuk, berwarna kemerahan, keluar cairan, mengerut, terdapat benjolan, dan sebagainya. Tanda ini dapat berbeda di setiap orang.

[irp]

Masyarakat pun diharapkan dapat memeriksa payudara secara rutin. Pemeriksaan secara rutin dapat dilakukan melalui pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) yang dapat dilakukan setiap bulan mulai dari usia remaja.

Selain itu, pemeriksaan rutin dapat dilakukan setiap tahun melalui breast ultrasound untuk usia di bawah 40 tahun, dan mammogram untuk usia di atas 40 tahun.

Meski faktor penyebab belum pasti diketahui, masyarakat dapat mengenal faktor risiko kanker payudara, seperti riwayat keluarga dan pola hidup tidak sehat.

Senada dengan Sari, pembicara lain Ani Noor Isfiani mengatakan bahwa mengurangi risiko kanker payudara dapat dimulai dengan melakukan kebiasaan yang sehat.

Ani yang juga alumnus FEB Unpad pun menyarankan untuk mengurangi atau menghindari konsumsi alkohol, tidak merokok, menjaga berat badan, rajin berolahraga, menyusui jika memungkinkan, dan batasi jumlah dan jangka waktu penggunaan terapi hormone.

[irp]

Ditekankan Ani, masyarakat sebaiknya jangan takut untuk periksa. Jika sudah terkena, treatment medis dapat segera dilakukan.

“Lakukan semua treatment dengan senang, positive thinking karena ingin sembuh. Bersabar dan yang pasti adalah bersyukur,” pesan Ani.

Acara tersebut dibuka oleh Dekan FEB Unpad Prof. Dr. Nunuy Nur Afiah, M.S., Ak. Dalam sambutannya, Prof. Nunuy mengajak peserta untuk dapat menjaga kesehatan.

“Penting sekali bahwa kesehatan itu karunia Allah swt yang terbesar bagi kita. Oleh karena itu bagaimana kita mensyukuri dan bagaimana kita bisa menjaga kesehatan ini agar kita bisa menjaga kesehatan ini untuk terus berkarya dan berbagi kepada masyarakat,” ujar Prof. Nunuy.(arm)*

Share this: