Suasana

Rilis

autralia
Suasana diskusi virtual “Policy Dialogue” bertajuk “70 Years of Indonesia-Australia Bilateral Relations: Mutual Improvement as Neighboring Countries”, Sabtu (24/10) lalu.*

[unpad.ac.id, 16/11/2020] Organisasi Nonprofit “Foreign Policy Community of Indonesia” (FPCI) Universitas Padjadjaran menggelar diskusi virtual “Policy Dialogue” bertajuk “70 Years of Indonesia-Australia Bilateral Relations: Mutual Improvement as Neighboring Countries”, Sabtu (24/10) lalu.

Diskusi ini berfokus pada bagaimana aktivitas kerja sama bilateral Indonesia-Australia melalui “Indonesia-Australia Economic Pratnership Agreement” (IA-CEPA). IA-CEPA merupakan wadah bagi Indonesia dan Australia dalam melakukan kerja sama pada bidang ekonomi, seperti membuka peluang pasar, hingga penyedia jasa dan investor yang dibangun berdasarkan perjanjian multilateral dan regional yang ada.

Diskusi ini menghadirkan tiga pembicara, yaitu Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto, peneliti Center Strategic for International Studies Rocky Intan, serta peneliti dari Australia National University Indonesia Project Ario Patunru.

[irp]

Santo Darmosumarto menjelaskan, IA-CEPA diharapkan dapat menjadi peluang yang baik untuk meningkatkan kerja sama ekspor-impor komoditas unggulan. Ini disebabkan, dalam kurun 2018-2019, total perdagangan barang antara Australia dan Indonesia mencapai 17,8 Miliar Dolar.

“Total ini menjadikan Indonesia sebagai mitra dagang terbesar ke-13 bagi Australia,” kata Santo.

Peningkatan kerja sama tidak hanya difokuskan pada sektor perdagangan saja. Ario Patunru menjelaskan, sektor pendidikan tinggi, pendidikan vokasi, kesehatan, industri, konstruksi, energi, pertambangan, dan pariwisata juga penting dikembangkan.

Selain itu, kerja sama juga bisa diperluas dengan memanfaatkan posisi setiap negara. “Indonesia dapat memperluas ekspor komoditasnya ke wilayah pasifik melalui Australia sebagai penghubungnya. Begitu juga sebaliknya Australia dapat memperluas komoditas ekspornya ke wilayah Asia dan Afrika melalui Indonesia,” kata Ario.(arm)*

Share this: