Laporan oleh Arif Maulana

listrik DC
Prof. Dr. Taufik, Director of Electric Power Institute Cal Poly State University, Amerika Serikat, saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa Teknik Elektro Unpad, 21 Desember 2015. (Foto: Tedi Yusup)*

[unpad.ac.id, 22/9/2020] Direktur Electric Power Institute Cal Poly State University Amerika Serikat Prof. Dr. Taufik mengatakan, rumah masa depan sebaiknya tidak lagi bergantung pada jaringan listrik AC (alternating current). Jaringan listrik pada rumah masa depan bisa mengombinasikan teknologi hibrida.

“Rumah hibrida untuk masa depan memiliki jaringan AC dan jaringan listrik DC (direct current),” ujar Prof. Taufik saat memberikan kuliah umum terkait energi terbarukan yang digelar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran secara virtual, Senin (21/9).

(baca juga: DC House, Alternatif Pasokan Listrik untuk Wilayah Pelosok)

Prof. Taufik menjelaskan, teknologi jaringan listrik DC dalam rumah menjadi alternatif untuk mengatasi beban listrik AC di rumah. Apalagi, saat ini banyak produk rumah tangga yang menggunakan jaringan listrik DC.

Ia mencontohkan penggunaan lampu LED di rumah. Secara teknis, lampu LED menggunakan teknologi DC. Dengan demikian, akan tidak efisien apabila lampu dengan jaringan DC harus dipasang di jaringan AC, karena secara otomatis sumber listrik DC akan diubah kembali ke AC.

“Contoh lain USB Type C untuk charging HP Android itu menggunakan DC dengan target 100 watt. Bayangkan untuk menyambungkan USB 100 watt, berapa banyak beban di rumah yang bisa disambungkan ke DC,” jelasnya.

(baca juga: Unpad dan Calpoly State University Kembangkan Prototipe Teknologi Rumah DC di Kantor Kecamatan Jatinangor)

Sistem listrik DC sendiri bisa memanfaatkan beragam sumber energi yang ramah lingkungan. Hal ini menjadi salah satu upaya memanfaatkan energi terbarukan untuk aktivitas sehari-hari.

Karena itu, rumah di masa depan sebaiknya dibuat dengan kombinasi jaringan listrik AC maupun DC. Prof. Taufik juga mengatakan, Indonesia berpotensi memiliki rumah masa depan yang mengembangkan teknologi hibrida seperti ini.

“Tidak banyak yang meneliti hal ini,” kata Prof. Taufik.

Kuliah umum ini Virtual Lecrure/tim teaching program People to People (P2P) kerjasama Ikataan Ilmuwan Indonesia Internasional As-Kanada, Atikbud Amerika Serikat dan Majelis Rektor PTN Indonesia. Kuliah umum ini dimoderatori Dosen Teknik Elektro Unpad Dr. Mohammad Taufik.*

Share this: