Hikmah Covid-19, Manusia Perlu Jalin Silaturahmi dengan Alam Semesta

Laporan oleh Erman
Foto oleh Arif Maulana dan Dadan Triawan

bimbo; unpad;
Tenaga kependidikan Universitas Padjadjaran sedang mengikuti kegiatan Silaturahmi Idulfitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas Padjadjaran yang diselenggarakan secara daring, Selasa (26/5). Pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan silaturahmi pascalebaran dilakukan secara daring. (Foto: Arif Maulana)*

[unpad.ac.id, 26/5/2020] Persaudaraan dalam Islam jangan hanya melibatkan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan antarumat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan antarbangsa), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan antarumat manusia) saja. Perluas persaudaraan  hingga ukhuwah makhlukiyah, persaudaraan dengan sesama makhluk hidup sehingga terjalin persahabatan yang baik antara manusia dengan alam semesta.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., mengatakan hal tersebut dalam kegiatan Silaturahmi Idulfitri 1441 Hijriah Keluarga Besar Universitas Padjadjaran yang diselenggarakan secara daring, Selasa (26/5).

Silaturahmi yang dipandu oleh Dosen Fikom Unpad, Dra. Wina Erwina, MA., dari Bale Rumawat Unpad Bandung ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dan berlangsung sejak pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB. Di penghujung acara, silaturahmi dimeriahkan dengan lantunan lagu dari trio Bimbo yang dua personelnya juga merupakan alumni Unpad.

“Mari kita bersilaturahmi dengan alam semesta karena kalau tidak akan terjadi kerusakan di darat dan lautan akibat ulah manusia sendiri. Allah mengingatkan kepada kita jika kalian ingin hidup makmur jadilah khalifah yang benar, bersahabat dengan alam semesta, jangan mengeksploitasi melampaui batas. Munculnya virus Corona ini mungkin salah satu hikmahnya,” jelas Prof. Nasaruddin.

Lebih lanjut, Prof. Nasaruddin menjelaskan, jika alam tidak bersahabat maka yang terjadi adalah laut membunuh kita melalui tsunami, angin berubah menjadi puting peliung, hujan dapat menenggelamkan, gunung bisa muntah berjamaah. “Karena itu saya simpulkan, dalam silaturahmi kali ini mari kita perluas ukhuwah, yang terpenting adalah ukhuwah makhlukiyah, persaudaraan sebagai sesama makhluk hidup,” ujarnya.

Selain itu, Prof. Nasaruddin juga memaparkan peran bulan suci Ramadan dalam turut menanggulangi dampak pandemi Covid-19. Saat berpuasa, umat Islam diajarkan untuk menahan amarah sehingga bisa mengurangi teriakan masyarakat melalui media. Bulan suci Ramadan juga merupakan bulan zakat, infak dan sedekah. Hasil yang terkumpul bisa bermanfaat bagi mereka yang terdampak secara ekonomi.

“Kita bisa melihat bahwa bahasa agama sangat penting dalam menyelesaikan krisis di republik ini, bahasa agama bisa menciptakan kestabilan emosional, termasuk juga kestabilan politik. Belum lagi doa-doa yang kita panjatkan pada bulan suci Ramadan, Insyaallah akan dikabulkan Allah SWT,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti mengajak keluarga besar Unpad terus menguatkan hati dan berdoa kepada Allah SWT agar memperoleh perlindungan dari bahaya pandemi Covid-19 dan tetap dapat produktif menjalankan kegiatan sehari-hari.

“Setelah kembali fitri maka semangat inovasi dan terobosan baru memasuki era new normal dapat kita lakukan bersama. Kita harus tetap produktif sekaligus melakukan protokol pencegahan penularan Covid-19,” ujarnya.

Sementara Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad, Rudiantara, mengingatkan bahwa istilah kenormalan baru atau new normal  barangkali justru mengajak kita kembali ke fitrah, hidup secara normal. “Barangkali selama ini kita hidup tidak normal karena gaya hidup kita berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Nah, sekarang kita kembali kepada kebutuhan,” ujarnya.(am)*

Share this: