Palawa Unpad Berhasil Mencapai Puncak Gunung Es Haba Xueshan dengan Konsep Nirsampah

Dua anggota Palawa Universitas Padjadjaran Samudra Muhammad Rahman (FISIP) dan Timothy Syalom Gurusinga (FTG) bersama pemandu lokal berhasil mencapai puncak gunung es Haba Xueshan, Yunnan, Republik Rakyat Tiongkok, 28 Oktober hingga 7 November lalu. Uniknya, pendakian ini mengusung konsep pendakian gunung nirsampah (zero waste mountaineering).*

[unpad.ac.id, 22/11/2019] Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam Palawa Universitas Padjadjaran berhasil mendaki gunung es Haba Xueshan, Yunnan, Republik Rakyat Tiongkok, 28 Oktober hingga 7 November lalu. Uniknya, pendakian ini mengusung konsep pendakian gunung nirsampah (zero waste mountaineering).

Dua anggota Palawa Universitas Padjadjaran Samudra Muhammad Rahman (FISIP) dan Timothy Syalom Gurusinga (FTG) bersama pemandu lokal berhasil mencapai puncak gunung es Haba Xueshan, Yunnan, Republik Rakyat Tiongkok, 28 Oktober hingga 7 November lalu. Uniknya, pendakian ini mengusung konsep pendakian gunung nirsampah (zero waste mountaineering).*

Kegiatan pendakian bertajuk “Padjadjaran International Expedition” (PIE) ini dilakukan oleh dua anggota Palawa Unpad, antara lain: Samudra Muhammad Rahman (FISIP) dan Timothy Syalom Gurusinga (FTG).

Gunung setinggi 5.396 mdpl ini dipilih karena dalam skala kelompok Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) belum ada yang melakukan pendakian secara terorganisasi. Di sisi lain, belum ada pula Mapala yang melakukan pendakian ke gunung es dengan mengusung konsep pendakian nirsampah.

“Ini menjadi tantangan tim PIE, terutama dalam hal manajemen konsumsi,”ujar Samudra dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Palawa Unpad sendiri sebelumnya berhasil menerapkan pendakian nirsampah pada 2016. Saat ini, tim melakukan Ekspedisi Padjadjaran Nemangkawi berupa pendakian ke Puncak Jaya di Papua. Pada pendakian kali ini, tim telah meningkatkan konsep pendakian nirsampah.

“Pada ekspedisi sebelumya, Palawa hanya memindahkan makanan berkemasan plastik ke dalam wadah yang dipakai berulang. Kali ini, Palawa Unpad lebih meminimalisasi membeli makanan berkemasan plastik, dan menggantinya dengan makanan tradisional seperti dodol, buah, gula merah, daging sapi, dan sayuran. Proses membeli bahan makanan juga menggunakan tas belanja yang dipakai berulang,” jelas Samudra.*

Rilis: Palawa Unpad/am

 

 

Share this: