Mahasiswa Matematika Unpad Raih Dua Juara pada Kompetisi Modeling Matematika di ITB

[unpad.ac.id, 30/9/2019] Mahasiswa program studi Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran  berhasil  meraih dua gelar juara pada ajang Mathematical Challenge Festival-Mathematics Modelling Competition 2019 (MCF-MMC 2019) yang digelar Institut Teknologi Bandung Jumat (27/9) lalu.

Lomba yang diselenggarakan oleh Kelompok Keahlian Matematika Industri dan Keuangan (KK MIK) FMIPA ITB ini diikuti oleh sekitar 20 tim yang berasal dari 10 perguruan tinggi di Indonesia. Peserta lomba ini tidak hanya dari program studi Matematika dan Statistika, ada juga dari program studi Ilmu Komputer.

Pada ajang tersebut, mahasiswa Matematika Unpad berhasil meraih juara I dan II dalam  kategori lomba modeling. Juara pertama berhasil diraih “Tim Pawesome” yang beranggotakan Putri Romhadhoni, Audi Luqmanul Hakim Achmad dan Wahyu Suryaningrat. Sementara juara kedua diraih “Tim Zimzalabim” yang beranggotakan  Ani Oktaviyani, Alysha Putri Salsabila dan Rahmah Arie Agustini. Kedua tim ini dilakukan pendampingan oleh dosen prodi Matematika Unpad, Dr. Diah Chaerani, M.Si.

Pada kategori lomba modeling tersebut, mahasiswa dihadapkan pada tema “membuka toko baru”. Masalah yang harus dijawab peserta pada tema tersebut adalah menentukan lokasi yang tepat untuk membuka toko baru serta berapa jumlah toko yang sebaiknya didirikan seiring adanya inisiasi dari pimpinan perusahaan untuk memperluas jangkauan produknya.

Dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik dijelaskan, setiap tim melakukan penentuan pendirian toko baru dengan produk yang berbeda. Tim Pawesome membahas mengenai masalah pendirian toko beras.

Mengambil data dari Badan Pusat Statistik terkait masalah kekurangan persediaan beras di Tasikmalaya, tim kemudian mengidentifikasi lokasi dan jumlah toko beras baru yang dibangun di Tasikmalaya menggunakan model Optimisasi melalui pendekatan Maximum Covering Location Problem, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.

Sementara itu, Tim Zimzalabim memilih masalah pendirian SPBU di kota Palembang. Masalah ini diangkat mengingat transportasi merupakan hal yang telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia.

Untuk menjawab masalah penentuan lokasi pembangunan SPBU baru, maka diselesaikan permasalahan penentuan lokasi pembangunan ini dengan menggunakan Metode Cost Comparison dan Model Optimisasi Capacitated Facility Location Problem dengan meminimalkan jumlah biaya yang dikeluarkan dalam membangun SPBU.

Selain itu, dengan bantuan software ArcGIS dan Maple 15 dapat ditentukan titik-titik lokasi pembangunan SPBU dan diperoleh hasil numerik yang optimal. Hasil modeling kedua tim ini ini berhasil mengalahkan 20 tim yang berasal dari 10  perguruan tinggi di Indonesia.*

Rilis/am

Share this: