Sacita Muda Luncurkan Program “Impact Entrepreneur”

Komunitas

[unpad.ac.id, 14/2/2019] Komunitas kewirausahaan sosial besutan alumni Unpad, Sacita Muda, berkolaborasi dengan Sinergi Foundation meluncurkan program “Impact Entrepreneur” di Lo.Ka.Si Co-working Space, Bandung, Rabu (13/2).

Komunitas kewirausahaan sosial besutan alumni Unpad, Sacita Muda, berkolaborasi dengan Sinergi Foundation meluncurkan program “Impact Entrepreneur” di Lo.Ka.Si Co-working Space, Bandung, Rabu (13/2).*

Program “Impact Entrepreuneur” merupakan inisiatif yang bertujuan menciptakan sosok pemberdaya yang mengusung wirausaha sosial dengan mengaktivasi kekuatan lokal. Demikian disampaikan CEO Sacita Muda Yeti Yuli Astuti dalam rilis yang diterima Kantor Komunikasi Publik Unpad.

Program ini diperuntukkan bagi para mahasiswa penerima bantuan Bidikmisi. Untuk itu, acara peluncuran program ini juga menghadirkan 55 mahasiswa Bidikmisi Unpad. Mereka merupakan mahasiswa terpilih yang telah menjalankan serangkaian tes psikologi dari Fakultas Psikologi Unpad.

Setelah menjalani tes, 55 mahasiswa ini diarahkan untuk mengembangkan diri dengan pendekatan personal sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.

Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S., dalam sambutannya mengatakan, Unpad sangat mendukung program pengembangan kewirausahaan ini.

“Saat ini yang dibutuhkan oleh mahasiswa adalah sarana untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mampu mengakselerasi potensi mereka khususnya para mahasiswa bidik misi,” ujarnya.

Penanggung jawab “Impact Entrepreneur” Salamun Taofik, M.P.Par., mengatakan, upaya ini merupakan upaya kontribusi alumni Unpad dalam memajukan almamater melalui pengembangan kewirausahaan sosial.

Program “Impact Entrepreuneur” ini akan berjalan selama dua tahun. Aplikasinya merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan dosen Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T., terkait 16 tahapan aktivasi kewirausahaan sosial.

Tahapan ini dirancang untuk fokus pada pengembangan kapasitas manusia. Aplikasi mengukur tidak hanya aspek tangible usaha, seperti aset dan profit, tetapi juga akan mengukur aspek intangible, seperti kepekaan sosial, pengetahuan, keterampilan, dan akses pada sumber daya.

Sementara itu, CEO Sinergi Foundation Asep Irawan mengatakan, melalui program “Impact Entrepreuneur”, pihaknya berkomitmen untuk memberdayakan potensi akademik dan kewirausahaan mahasiswa.

“Kita juga akan arahkan agar usaha-usaha baru mereka nantinya bisa berbasis potensi desa dan daerah asal mereka. Harapannya agar dampak pemberdayaan masyarakat pun akan semakin luas dan berkelanjutan,” kata Asep.

Dalam kesempatan tersebut, salah satu penerima penghargaa program Impact Entrepreneuer, Riki Suardi menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya terhadap program ini. Menurutnya program ini sangat membantu mahasiswa khususnya mahasiswa Bidikmis untuk bisa meningkatkan kapasitas sosial dan kewirausahaan yang mampu berdampak bagi masyarakat.*

Rilis/am

Share this: