[unpad.ac.id, 17/12/2018] Aktuaris saat ini menjadi salah satu profesi yang memiliki prospek karir paling menjanjikan di Indonesia. Namun, untuk menjadi aktuaris bukan hanya membutuhkan otak yang pintar, tetapi juga etika yang baik.

Sejumlah tamu dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) mengunjungi program studi Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Senin (17/12). Kunjungan dilakukan dalam rangka evaluasi dan silaturahmi PAI dengan perguruan tinggi. (Foto: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) Fauzi Arfan saat mengunjungi program studi Aktuaria Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Senin (17/12). Kunjungan dilakukan dalam rangka evaluasi dan silaturahmi PAI dengan perguruan tinggi.

“Menjadi aktuaris, yang paling penting adalah etik. Percuma ketika Anda menjadi aktuaris dengan nilai yang terbaik, tetapi ketika Anda tidak punya etik, value Anda akan hilang. Makanya etik itu sesuatu yang kelihatannya tidak terlalu penting, tetapi itu yang paling krusial,” ujar Fauzi.

Kepada para mahasiswa Fauzi berpesan, untuk bersungguh-sungguh belajar agar bisa menjadi aktuaris. Profesi ini pun bisa segera didapat jika mahasiswa mengikuti ujian profesi aktuaris sedini mungkin.

Selain Fauzi, dari PAI juga hadir Budi Tampubolon (Ketua Komisi Kerja Sama Universitas), Arie Munandar (Ketua Komisi Kode Etik), Giovani Gracianti (Direktur Eksekutif PAI), dan Teguh Permana (Ketua Komisi Asuransi Umum).

Sementara dari Unpad, turut hadir Direktur Sumber Daya Manusia Drs. Gatot Riwi Setyanto, M.Si., Ketua Program Studi Aktuaria Dr. Lienda Noviyanti, M.Si, serta sejumlah dosen dan mahasiswa FMIPA Unpad.*

Laporan oleh Artanti Hendriyana/am

 

Share this: