Media Sosial Punya Peran Sebarkan Informasi Kesehatan Reproduksi

Tim

[unpad.ac.id, 5/11/2018] Tim peneliti Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nsional (BKKBN) menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Grand Prama Preanger, Bandung, Jumat (2/11).

Tim peneliti Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nsional (BKKBN) menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Grand Prama Preanger, Bandung, Jumat (2/11).

Tim peneliti yang terdiri dari Dr. Susanne Dida, MM (ketua), Centurion C. Priyatna, Ph. D, Dr. Feliza Zubair, M. Si, dan Syauqy Lukman, S. Sos, M.S.M., ini menggelar acara FGD sebagai tahap kedua dari penelitian untuk mengetahui pengetahuan remaja mengenai informasi kesehatan reproduksi dari media informasi serta bagaimana penggunaannya dalam mengetahui kesehatan reproduksi.

Adapun tujuan akhir dari penelitian tersebut adalah mengetahui bagaimana preferensi media informasi remaja dalam mengetahui kesehatan reproduksi berdasarkan jenisnya.

Acara bertajuk “Pemetaan Perilaku Penggunaan Media Informasi dalam Mengakses Informasi Kesehatan Reproduksi di Kalangan Remaja di Jawa Barat” ini dihadiri 18 narasumber lintas sektor, di antaranya BKKBN, Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat, dan lainnya.

Pada sesi pertama, FGD dimulai dengan pemaparan data penelitian sementara. Sebanyak 13,5% responden setuju jika mereka tidak mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi yang baik dari BKKBN.

“Pendidikan bisa memengaruhi usia perkawinan pada remaja apalagi ketika masih remaja kan masih mencari jati diri,” ujar Subbagian Bidang Ketahanan Remaja BKKBN Irwinna Galih Nirmala.

Meskipun BKKBN telah memiliki layanan Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) yang mewadahi para remaja bercerita ke teman sebayanya, masih banyak kendala yang dihadapi. Salah satu kendalanya adalah masih belum banyak para remaja, terutama di daerah, yang mampu mengakses media sosial.

Padahal, dari hasil penelitian, media sosial merupakan media efektif untuk menyampaikan informasi kesehatan reproduksi kepada para remaja.

Selanjutnya, para narasumber berbagi pemikiran dan pengalamannya terkait cara edukasi kesehatan reproduksi kepada remaja. Di akhir acara, Dr. Susanne menyimpulkan bahwa apa yang telah disampaikan menjadi masukan berarti bagi tim peneliti Unpad.

“Ternyata, dari bincang ini banyak masukan untuk penelitian ini yang luar biasa. Jadi asalnya kami mau mendapatkan informasi dari penelitian, tapi ternyata lebih manfaatnya,” ujarnya.*

Rilis/am

Share this: