[unpad.ac.id, 2/11/2018] Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran berperan penting dalam upaya mempertahankan nilai-nilai budaya Indonesia di tengah deraan budaya global. Kontribusi dan peran aktif FIB Unpad sangat diharapkan demi kemajuan dan kemasalahatan masyarakat Jawa Barat.
“Bila itu bisa dilakukan, bukan tidak mungkin bila Unpad juga dapat berkontribusi di seluruh wilayah Indonesia,” demikian disampaikan Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan Dies Natalis ke-60 FIB Unpad yang digelar di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang kampus FIB Unpad, Jatinangor, Kamis (1/11).
Di hadapan pimpinan, sivitas akademika, dan tenaga kependidikan FIB Unpad, Rektor menyampaikan perguruan tinggi merupakan lembaga yang paling siap menghadapi perubahan dan tantangan zaman.
Acara peringatan Dies Natalis ke-60 FIB Unpad diisi dengan orasi ilmiah Staf Khusus Menristekdikti K.H. Abdul Wahid Maktub. Dalam pemaparannya Abdul menjelaskan, untuk menghadapi tantangan dan perkembangan di berbagai sektor, budaya komunikatif dan kolaboratif perlu dikembangkan.
Kedua budaya tersebut mampu menciptakan peluang kerja sama antar individu, institusi, lembaga, dan pemerintah. Abdul menyimpulkan, secara dasar manusia diciptakan untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi.
“Keberagaman itu tidak seharusnya menjadi dasar perpecahan, tetapi dasar untuk berkolaborasi,” ungkap Abdul.
Sementara itu, Dekan FIB Unpad Yuyu Yohana Risagarniwa, PhD, dalam pidato tahunannya secara khusus mengajak para dosen untuk meningkatkan kreativitas dan kapabilitasnya. Ini dilakukan agar hasil penelitian para dosen FIB Unpad dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Dengan demikian FIB Unpad dapat berperan aktif dalam menjawab tuntutan perkembangan zaman, bukan hanya memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan saja, tetapi untuk tataran praktis,” kata Yuyu.*
Rilis: FIB Unpad/am
