[unpad.ac.id, 16/4/2018] Fakultas Peternakan Unpad yang didukung oleh Indonesia Australia Red Meat and Cattle Patnership dan Australian Award in Indonesia (AAI) menyelenggarakan Commercial Cattle Breeding Program Training yang diikuti oleh 20 peserta berasal dari perusahaan penggemukan sapi dan industri integrasi sapi dan kelapa sawit di Indonesia. Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam dua tahap yaitu di Indonesia pada tanggal 2-13 April 2018 dan di Australia pada tanggal 28 April- 5 Mei 2018.
![](https://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/04/Pelatihan-Fapet-1-rev.jpg)
Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Ketua Program Pelatihan, Diky Ramdani S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., menyebutkan bahwa selama di Indonesia para peserta mengikuti serangkaian kegiatan teori mengenai formulasi pakan dan hijauan untuk breeding, analisis ekonomi, pemuliabiakan dan manajemen reproduksi sapi potong, manajemen kesehatan, dan isu kesejahteraan hewan.
Selain itu, peserta juga melakukan site visit ke beberapa perusahaan yaitu PT Kadila Lestari Jaya di Kab. Bandung sebagai model integrasi usaha pembiakan dan penggemukan sapi potong (intensif breedlot), PT Buana Karya Bhakti sebagai model integrasi usaha sapi sawit (Siska) dan PT Cahaya Abadi Petani sebagai model peternakan open pasture grazing di Kalimantan Selatan dan PT Great Giant Livestock sebagai model kemitraan inti plasma dan PT Superindo Utama Jaya sebagai model intensif breedlot di Provinsi Lampung.
“Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menjadi pionir-inovator dan meningkatkan kemampuan manajemen breeding sapi potong di perusahaannya masing-masing,” ujar Diky dalam rilisnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pada akhir pelatihan sesi pertama di Indonesia telah dideklarasikan Management Breeding Officer (MBO) di Lampung. Deklarasi tersebut menyatakan bahwa para anggota MBO akan melakukan tiga hal dalam aktivitasnya. Pertama, membangun kebersamaaan dan mempererat interaksi dan melakukan pertukaran informasi dalam mewujudkan pengembangan perbibitan sapi potong di Indonesia. Kedua, memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pembibitan sapi potong di peternakan rakyat dan industri peternakan sapi potong di Indonesia. Ketiga, membangun hubungan dan kerja sama konstruktif dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah yang terkait dengan pengembangan pembibitan sapi potong.
MBO ini diharapkan akan menjadi lembaga yang merevitalisasi Good Breeding Practice (GBP) yang disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Profesi Nasional (BNSP) dalam rangka mendukung program pembibitan sapi di Indonesia. Selain itu juga diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi bagi para pengusaha penggemukan sapi potong di Indonesia untuk saling bertukar informasi dan pikiran untuk mengembangkan usaha perbibitan sapi potong di Indonesia.
Diky menambahkan bahwa saat ini MBO diketuai oleh I Ketut Karya Wiyana dan Sekretarisnya Rizaldo Arbet. Selain itu juga dibentuk koordinator untuk masing-masing wilayah. Koordinator Wilayah Jawa adalah Ripta Mustafa Nugraha, Koordinator Wilayah Kalimantan Petrus Damianus Ndoa, Koordinator Wilayah Lampung Paulina Yuniarsih dan Koordinator Wilayah Sumatera Utara Paulus Hadi Subroto.
Rilis: Fapet/Mar