Peneliti Unpad Raih Penghargaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat

[unpad.ac.id, 18/12/2017] Universitas Padjadjaran meraih penghargaan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat dalam program peningkatan budaya riset dosen perguruan tinggi di Jawa Barat tahun 2017. Penghargaan ini diberikan atas penelitian yang dilakukan sejumlah dosen lintas keilmuan di Desa Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Sumedang.

Dosen Fakultas Peternakan Unpad Rini Widyastuti, drh., M.Si. (Foto: Tedi Yusup)*

Penelitian tersebut diinisiasi Rini Widyastuti, drh., M.Si., (Fakultas Peternakan), Mas Rizky A.A. Syamsunarno, dr., PhD, (Fakultas Kedokteran), Deru R. Indika, MBA (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Desi Yunita, M.Si. (FISIP), dan Dr. Sc. Agr. Siti Darodjah Rasad, Ir., M.S., (Fakultas Peternakan). Berawal dari skema hibah penelitian yang diberikan BP2D Jabar, Rini dan tim melakukan penelitian terkait peningkatan produksi susu kambing di Desa Cibeureum Wetan melalui penetrasi teknologi sexing spermatozoa pembawa kromosom X.

Ditemui di Lab Uji kampus Fapet Unpad, Kamis (14/12), Rini menjelaskan, di Desa Cibeureum Wetan ada tiga kelompok peternak kambing yang masih dikelola secara tradisional. Untuk meningkatkan produksi susu perah, dibutuhkan indukan yang cukup banyak. Salah satu upaya memperbanyak jenis kambing betina adalah dengan memperbanyak kelahiran betina dari setiap induk.

“Selama ini rasio kelahiran kambing itu 50% jantan dan 50% persen betina. Kita aktivasikan teknologi sexing kromosom X supaya dapat anak betina lebih banyak. Harapannya, produksinya naik, susunya lebih banyak dihasilkan,” jelas Rini.

Teknologi sexing merupakan proses perencanaan jenis kelamin anak dalam satu indukan dengan memisahkan kromosom X dan Y pada spermatozoa.  Mengaplikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan di laboratorium, proses pengaplikasian teknologi ini tidak langsung dilakukan di dalam rahim, melainkan melalui inseminasi buatan.

Selanjutnya, ia menyinkronisasi masa subur setiap kambing melalui metode sinkronisasi estrus. Rini mengatakan, sperma kambing yang sudah di-sexing kemudian dimasukkan ke dalam rahim yang sudah disiapkan untuk hamil.

Penelitian tersebut telah dilakukan selama 9 bulan. Rini menuturkan, hasil penelitian ini tidak serta merta dapat terlihat saat ini, melainkan dilihat dalam jangka panjang.

Melalui penerapan teknologi ini, masyarakat desa pun menyambutnya dengan baik. Desa tersebut ternyata menyimpan potensi sekaligus masalah. Sebagai desa yang terletak di kawasan tambang pasir, masalah kesehatan dan lingkungan menjadi perhatian Rini dan tim untuk melakukan penelitian di bidang lain.

Beberapa kambing memliki masalah pernafasan akibat polusi dari aktivitas tambang. Selain itu, kambing tersebut juga rawan terkena penyakit mastitis sehingga menyebabkan kualitas susu menjadi tidak bagus.

Dari segi masyarakatnya, Rini menjelaskan, penularan penyakit kulit yang disebabkan adanya zoonosis dari kambing ke manusia rentan terjadi. Untuk itu, setiap anggota tim kemudian mengajukan skema penelitian lanjutan untuk menunjang beberapa masalah tersebut.

Dievaluasi

Setelah melakukan penelitian selama 9 bulan, Rini dan tim melakukan evaluasi. Hasil evaluasi kemudian dikirim ke BP2D sebagai laporan dari skema hibah yang diberikan. Hasilnya, tim Unpad berhasil meraih juara pertama. Tim ini juga sekaligus menyabet penghargaan pada kategori poster terbaik.

Rini menjelaskan, penerapan teknologi sexing perlu dikawal dan diedukasi lebih kompleks. Khusus di Desa Cibeureum, edukasi juga dilakukan kepada masyarakat tentang bagaimana mewaspadai penyakit zoonosis yang diakibatkan oleh kambing.

Dari hasil evaluasi tersebut, Rini dan tim mengajukan usulan pengembangan kawasan wisata agro techno di desa tersebut. Usulan ini didasarkan pada potensi strategis, baik dari kondisi alam, pertanian, hingga aksesibilitas yang dimiliki Desa Cibeureum Wetan.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

 

Share this: