Kampus PSDKU Unpad Pangandaran Akan Dibangun di Desa Cintaratu Mulai 2018

[unpad.ac.id, 11/12/2017] Pembangunan area kampus Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad di Kabupaten Pangandaran direncanakan akan dimulai pada awal 2018. Pembangunan kampus dilakukan di lahan seluas 33 hektar yang berlokasi di Desa Cintaratu, Blok Pasir Kadu, Dusun Gunung Tilu.

Masterplan kampus Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad Pangandaran di di Desa Cintaratu, Blok Pasir Kadu, Dusun Gunung Tilu. Unpad menetapkan, selain dibangun untuk kampus, lahan ini juga dijadikan area konservasi. (Sumber: Direktorat Sarana dan Prasarana Unpad)*

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Fakultas Teknik Geologi, lahan yang telah diserahterimakan dari Pemerintah Kabupaten Pangandaran ini memiliki kontur lahan yang tidak datar. Cenderung berbukit-bukit, lahan ini juga memiliki beberapa ceruk batu.

“Karena ada wilayah ini, maka (selain menjadi area kampus), wilayah ini akan dijadikan tempat konservasi. Kita tetap konsisten dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) kita,” ujar Rektor saat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan pimpinan universitas dan fakultas di Pantai Indah Resort Hotel, Pangandaran, Kamis (7/12) malam.

Berdasarkan masterplan dan detail engineering design (DED) yang telah disiapkan, area kampus akan dibangun dengan mengelilingi wilayah ceruk batu yang telah ditetapkan sebagai zona hijau kampus. Kampus ini terdiri dari zona akademik dan zona penunjang akademik

Beberapa bangunan yang akan dibangun meliputi gedung akademik, ruang praktikum, pusat kegiatan mahasiswa, masjid, asrama mahasiswa, area olahraga, asrama dosen, serta tempat penginapan untuk umum.

Berada di dataran tinggi, area kampus juga akan ditambah dengan berbagai fasilitas ruang terbuka, seperti taman, jalur telusur hutan (forest walk), dan gardu pandang. Rektor mengatakan, kampus PSDKU Unpad di Cintaratu ini akan diarahkan berciri khas sebagai “kampus pantai” dan banyak memanfaatkan ruang-ruang terbuka.

“Untuk jangka panjangnya, total kampus ini diharapkan dapat menampung sekitar 10.000 mahasiswa,” kata Rektor.

Gedung akademik ini merupakan gedung perkuliahan bersama yang mengintegrasikan proses pembelajaran dari lima program studi yang ada. Tidak hanya perkuliahan, aktivitas praktikum dan perkantoran akan terintegrasi dalam satu gedung.

Bupati Kabupaten Pangandaran H. Jeje Wiradinata, Jumat (8/12) mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah Unpad yang telah menyiapkan masterplan dan DED untuk kampus di Cintaratu. Ia menegaskan, Pemkab dan pihak Pemerintah Desa Cintaratu telah sepakat untuk membantu rencana pembangunan ini agar dapat terealisasi di 2018.

Terkait status tanah, Jeje mengatakan izin hak pakai dari Pemkab Pangandaran akan secepatnya dihibahkan kepada Unpad. Pihaknya akan segera melakukan penilaian parsial terkait tanah tersebut sehingga diharapkan pada 2018 sudah dapat dihibahkan ke Unpad.

“Agar tidak menghambat proses pembangunan, kami buat kerjasama dgn Pemdes dalam rangka sewa menyewa lahan. Kalau lihat antusiasme pemdes cintaratu tidak ada banyak masalah. Proses ini agar dipercepat di 2018, sehingga begitu APBD jalan di bulanJanuari, penilaian parsial tukar menukar selesai, tinggal nanti hibah kepada Unpad,” jelas Jeje.

Sebagai penunjang kampus, pihaknya juga berencana memperluas lebar jalan akses dari jalan raya utama menuju kampus Cintaratu. 

Dukung Menjadi Geopark

Wakil Rektor bidang Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Keri Lestari, M.Si., Apt., saat membuka diskusi pembahasan lanjutan dengan pihak Pemkab Pangandaran dan Pemprov Jawa Barat, Jumat (8/12) mengatakan, pembangunan kampus PSDKU di Cintaratu diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Pangandaran.

“Unpad di Pangandaran tidak hanya hadir dari sisi akademik dan memberikan kesempatan edukasi kepada masyarakat untuk mempertinggi angka partisipasi masyarakat di pendidikan tinggi, tetapi juga untuk meningkatkan kawasan yang terstandarisasi internasional,” ujar Dr. Keri.

Salah satu standar internasional tersebut adalah mendorong Pangandaran menjadi kawasan Geopark versi UNESCO. Setelah upaya yang dilakukan di kawasan Ciletuh-Palabuharatu, Unpad juga mendorong wilayah Pangandaran menjadi destinasi lanjutan untuk menjadi Geopark yang direkognisi UNESCO di Indonesia.

“Kita kembangkan dari bidang riset dan kerja sama, fokuskan pada pengembangan wilayah Pangandaran. Ke depan, ini diharapkan menjadi Geopark lanjutan yang otomatis menjadi destinasi internasional,” kata Dr. Keri.*

Laporan oleh Arief Maulana

 

Share this: