Perguruan Tinggi Bersiap Hadapi Perubahan dengan Terapkan Transformative Education

[unpad.ac.id, 29/9/2017] Saat ini negara kita sedang menghadapi berbagai perubahan yang antara lain disebabkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) maupun tuntutan dari masyarakatnya sendiri. Salah satu yang dianggap semestinya paling siap menghadapi perubahan tersebut adalah perguruan tinggi dengan bekal pendidikan dan berbagai keilmuan yang dimilikinya. Untuk itu, perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi segala perubahan tersebut.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad saat menyampaikan materi pada acara Asian Community Lectures di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (29/9). (Foto: Purnomo Sidik)

Untuk menjawab tantangan tersebut, Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad mengatakan salah satunya adalah dengan penerapan transformative education. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu, kesiapan dan kesadaran bahwa perubahan itu ada dan tidak ada perubahan yang tidak menyinggung sektor lainnya.

“Kita harus siap berubah dengan pendekatan transdisiplin. Unpad sekarang sudah multikultur, kita juga dorong sikap internasionalisasi dan kemampuan leadership yang kuat,” ujar Rektor pada saat memberikan materi sekaligus membuka acara Asian Community Lectures di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (29/9) ini.

Untuk mencapai hal tersebut, Prof. Tri menyampaikan bahwa sejak awal kita harus membangun kompetensi dan serius serta profesional di bidang ilmu masing-masing. Tantangan ke depan justru harus bisa menyinergikan dengan bidang ilmu lain dengan pendekatan transdisiplin tersebut.

“Untuk itu kita harus punya keterbukaan sikap, mau keluar dari zona nyaman, harus siap gaul,” tegasnya.

Di perguruan tinggi, menurut Prof. Tri setidaknya ada beberapa ciri yang harus dimiliki oleh para akademisi untuk menjawab tantangan akibat perubahan tersebut. Ciri tersebut antara lain, harus mempunyai kekuatan besar dalam riset dan data.

“Kita harus mulai melihat dari bidang ilmu yang lain, mencoba memahami kekuatan dari bidang ilmu lain, jangan sombong dengan bidang ilmu kita sendiri. Bisa jadi hal yang baru kita temukan saat ini, sebetulnya sudah ditemukan jauh lebih dulu oleh bidang ilmu yang lain,” ujarnya.

Hal lain yang ditekankan bagi para akademisi adalah harus bersikap antisipatif. Hal ini perlu didukung dengan sikap kepemimpinan yang kuat dan tata kelola yang baik.

Asian Community Lectures
Kegiatan Asian Community Lectures ini merupakan tahun ke-2 diselenggarakan di Unpad. Periode kali ini berlangsung mulai bulan September 2017 dan berakhir pada bulan Februari 2018 dengan mengangkat tema Development, Cultural, and Social Change in Asia. Ketua panitia kegiatan ini, Prof. Dede Mariana, mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekira 150 orang mahasiswa dari berbagai fakultas di lingkungan Unpad. Kegiatan ini digagas oleh One Asia Foundation bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan menghadirkan pembicara berbagai akademisi dari dalam maupun luar negeri.*

Laporan oleh Marlia

 

Share this: