Anak-anak dan Masyarakat Umum Padati Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2017

[unpad.ac.id, 25/09/2017] Sejumlah siswa Sekolah Dasar dan masyarakat umum Kota Bandung melakukan pemeriksaan dan pengobatan gigi pada acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2017 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Jalan Sekeloa Selatan No. 1, Bandung, Senin (25/09).

Anak-anak Sekolah Dasar (SD) Juara mengikuti pemaparan menyikat gigi yang baik dan benar dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unpad dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2017 di Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Unpad, Jalan Sekeloa Selatan No. 1, Bandung, Senin (25/09). (Foto: Tedi Yusup)*

Kegiatan ini digelar atas kerja sama FKG Unpad dengan Pepsodent, Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (Afdokgi), dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Menyasar target 1.000 peserta, BKGN 2017 di FKG Unpad ini melibatkan sekitar 300 tenaga medis yang digelar hingga Rabu (27/09) mendatang.

Mengusung tema besar “Merdeka dari Gigi Berlubang”, BKGN secara aktif mengajak keluarga Indonesia untuk memeriksakan gigi secara teratur. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes., mengatakan, salah satu upaya menjaga kesehatan gigi selain menyikat gigi secara teratur adalah memeriksakan gigi ke Dokter setiap 6 bulan sekali.

“Memeriksakan gigi ke Dokter bukan hanya ketika sakit saja, tetapi ini justru akan mencegah dan mendeteksi secara dini,” kata Dr. Nina.

Berbagai persoalan kerusakan gigi saat ini masih menjadi masalah serius di Indonesia. Tingginya konsumsi camilan manis dan lengket pada anak-anak saat ini berisiko meningkatkan permasalahan gigi. Bahkan, lanjut Dr. Nina, permasalahan ini sudah sampai ke tingkat pedesaan.

Hal ini ia temukan saat melakukan bakti sosial dalam rangkaian acara BKGN 2017 di SDN 3 Batur, kecataman Getasan, Semarang. Berada di area lahan pertanian, Dr. Nina menemukan angka kerusakan gigi pada anak-anak di sana relatif tinggi. Ini disebabkan camilan manis dan lengket rupanya telah banyak dikonsumsi hingga ke wilayah pedesaan.

“Padahal, kita awalnya mengharapkan kondisi gigi di wilayah pertanian cenderung baik, karena jarang mengonsumsi makanan lengket,” imbuh Dr. Nina.

Untuk itu, dalam BKGN 2017 di FKG Unpad ini, selain menggelar pengobatan dan edukasi kesehatan gigi, masyarakat juga diberikan edukasi mengenai pemilihan asupan camilan yang tidak merusak kesehatan gigi.

Permasalahan gigi di masyarakat juga disinyalir dapat mengganggu aktivitas kerja. Dr. Nina mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian kinerja pegawai di tingkat pemerintahan, industri, hingga berbagai institusi, permasalahan gigi rupanya berdampak pada penurunan etos kerja pegawai sebanyak 40%.

Dr. Nina yang juga ketua Afdokgi mengatakan, cara sikat gigi yang salah juga menjadi salah satu penyebab rentannya kerusakan gigi. Kondisi ini menyebabkan Afdokgi dan PDGI tidak tinggal diam. “Mau tidak mau, FKG harus mampu promosikan dan informasikan tentang kesehatan gigi dan mulut ke masyarakat,” ujarnya.

Sadar akan pentingnya mengurai permasalahan kesehatan gigi, tahun ini 23 fakultas kedokteran gigi se-Indonesia berpartisipasi mendukung pelaksanaan BKGN. Sepanjang September hingga November mendatang, BKGN serentak dilaksanakan di kampus FKG dan kantor PDGI  di 35 Kota di Indonesia.

Kelompok anak-anak diprioritaskan mengikuti kegiatan ini. Tujuannya agar anak-anak memiliki kesadaran sedini mungkin untuk menjaga kesehatan gigi. Untuk itu, pihaknya mengundang beberapa sekolah dasar binaan FKG Unpad, seperti SD Juara dan TK Bakti Asih, serta beberapa sekolah lainnya.

Ketua Pelaksana BKGN 2017, Dr. Hj. Meirina Gartika, drg., SpKGA, mengungkapkan, BKGN yang telah menginjak pelaksanaan ke-8 kali ini digelar untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi optimal kepada masyarakat. Ia mengharapkan semakin banyak masyarakat mendapatkan perawatan sekaligus edukasi tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Pelaksanaan BKGN di RSGM FKG Unpad secara resmi dibuka Wakil Rektor bidang Tata Kelola, Perencanaan, dan Sistem Informasi Unpad Dr. Sigid Suseno, M.Hum. Pemeriksaan gigi di BKGN Unpad meliputi perawatan, penambalan gigi, pembersihan karang gigi, serta pencabutan gigi untuk anak-anak maupun orang dewasa.

Tekan Angka Karies

Senior Brand Manager Pepsodent, Imelda Wira mengatakan, melalui BKGN, pihaknya berupaya menekan jumlah penderita karies (infeksi yang menyebabkan gigi berlubang) di Indonesia. Senada dengan Dr. Nina, Imelda menyebut kebiasaan menyikat gigi yang tidak benar menjadi penyebab tingginya angka karies di Indonesia.

Kondisi ini terlihat dari hasil riset yang dilakukan Pepsodent. Beberapa responden terpilih diberikan sikat gigi yang telah terpasang chip. Chip ini bertujuan memonitor aktivitas menyikat gigi yang dilakukan responden setiap harinya.

Hasilnya ditemukan, sebagian besar responden hanya menyikat gigi satu kali sehari. Pagi hari menjadi waktu rutin responden dalam menyikat gigi. “Padahal, menyikat gigi yang baik maksimal 2 kali sehari, malam hari menjadi waktu efektif yang sering dilewatkan responden,” kata Imelda.

Dengan menyasar kelompok anak-anak, Imelda juga berharap anak-anak bisa jadi pelopor dalam menyikat gigi yang baik. “Tahun ini, kita ingin jangkau 60.000 masyarakat. Mudah-mudahan dengan semakin banyak berpartisipasi, semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat,” pungkasnya.*

Laporan oleh Arief Maulana

Share this: