Kembali Raih Akreditasi A dari BAN PT, Teknologi Pangan Unpad Kini Kejar Akreditasi Internasional IFT

Ketua Program Sudi Teknologi Pangan Unpad, Dr. Tita Rialita, S.Si., M.Si. (Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 13/12/2016] Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad memperoleh peringkat akreditasi “A” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) berdasarkan Surat Keputusan No. 2728/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2016 terhitung 24 November 2016 hingga 24 November 2021.

Ketua Program Sudi Teknologi Pangan Unpad, Dr. Tita Rialita, S.Si., M.Si. (Foto oleh: Dadan T.)*
Ketua Program Sudi Teknologi Pangan Unpad, Dr. Tita Rialita, S.Si., M.Si. (Foto oleh: Dadan T.)*

Ketua Program Sudi Teknologi Pangan Unpad, Dr. Tita Rialita, S.Si., M.Si., mengatakan, perolehan akreditasi ini merupakan kali ketiga yang dilakukan prodi Teknologi Pangan sejak didirikan pada 1996. Sebelumnya pada rentang 2010-2015, prodi memperoleh peringkat akreditasi “B”, serta pada 2005-2010 memperoleh akreditasi “A”.

Dr. Tita mengatakan, ada beberapa faktor mengapa proses akreditasi kedua mendapat peringkat B. Ini didasarkan pada banyaknya dosen Teknologi Pangan yang saat itu menempuh studi Doktor ke luar negeri. “Saat itu, tenaga SDM jadi berkurang, jadi dari perhitungan rasio dosen dan mahasiswa itu tidak seimbang,” ujar Dr. Tita saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (13/12).

Setelah habis pada 2015, terjadi masa transisi peralihan lokasi perkuliahan ke gedung baru FTIP. Ini menyebabkan proses penyusunan borang sedikit tertunda. Kemudian pada Juli 2016, tiga dokumen borang yang dipersyaratkan selesai disusun dan diajukan ke BAN PT. Pada pertengahan Oktober, prodi kemudian divisitasi oleh dua asesor dari BAN PT, yaitu Dr. Gatot Priyanto dari Universitas Sriwijaya dan Prof. Dr. Yudi Pranoto dari Universitas Gadjah Mada.

Alhamdulillah, sekarang fasilitas perkuliahan sudah baik, dosennya sudah banyak yang kembali, banyak prestasi, akhirnya (akreditasi) terangkat lagi,” kata Dr. Tita.

Selama penyusunan borang, prodi didampingi oleh tim dari Unit Penjaminan Mutu Fakultas dan Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Unpad. Dari tujuh standar yang ditetapkan dalam borang, pihaknya membagi peran kepada para tim untuk menyusun satu standar. Selain itu, pada saat visitasi pun prodi melakukan komunikasi yang baik dengan tim asesor.

Lebih lanjut Dr. Tita mengatakan, perolehan akreditasi ini penting bagi perkembangan prodi ke depannya. Utamanya, akreditasi menjadi bekal bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar ke prodi Teknologi Pangan. Jika akreditasinya baik, maka nilai jual program studi akan semakin tinggi.

Selain itu, akreditasi juga menjadi bekal bagi lulusan yang akan berkarir di dunia kerja. Saat ini, akreditasi menjadi salah satu pertimbangan di dunia kerja. “Akreditasi ini sebenarnya kualifikasi dunia kerja terhadap bagus tidaknya program studi,” kata Dr. Tita.

Sementara itu, Dekan FTIP Unpad, Dr. Edy Suryadi, Ir., M.T., mengapresiasi pencapaian peringkat akreditasi A bagi prodi Teknologi Pangan. “Capaian ini sangat penting bagi kredibilitas FTIP, hal ini dikarenakan prodi Teknologi Pangan adalah prodi yang selama ini paling peminatnya. Berkat  kerja keras dan komitmen yang tinggi, terutama dari seluruh dosen dan mahasiswa, yang telah menyusun dan melengkapi borang akreditasi selama beberapa bulan ini akhirnya berbuah manis menghasilkan akreditasi A,” kata Dr. Edy.*

Selanjutnya dengan perolehan akreditasi ini pula, prodi Teknologi Pangan Unpad diharapkan sejajar kualitasnya dengan prodi serupa di perguruan tinggi lain. Tercatat, prodi Teknologi Pangan dibuka di 4 PTN di Indonesia, yaitu: Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor.

Dengan demikian, setiap prodi Teknologi Pangan diharapkan punya keunggulan tersendiri. Teknologi Pangan Unpad, kata Dr. Tita, akan berfokus pada pengembangan tepung-tepungan melalui teknologi Syspro dan Cellpoint. “Masing-masing harus punya unggulan. Jadi kalau nanti mahasiswa lulus, dia akan menjadi ahli tertentu,” ujar Dr. Tita.

Adapun target selanjutnya ialah menyusun beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP) dari setiap kegiatan di prodi berdasarkan hasil evaluasi tim asesor. Tahun depan, prodi akan meloloskan Laboratorium Uji Analisis Pangan untuk mendapatkan ISO 17025 dari Kantor Akreditasi Nasional. Selanjutnya, pihaknya juga akan mengejar target pencapaian akreditasi internasional dari International Food Technology (IFT) pada 2018.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: