Mahasiswa Unpad Ikuti 2nd ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting di Laos

Mahasiswa Unpad yang mengikuti The 2nd ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting 2016 di Laos, 1-7 Oktober lalu. *

[Unpad.ac.id, 11/10/2016] Empat mahasiswa Universitas Padjadjaran terpilih mewakili Indonesia dalam ajang The 2nd ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting 2016 di Laos, 1-7 Oktober lalu. Kegiatan yang digelar ASEAN Foundation ini merupakan model simulasi pengambilan keputusan antar negara anggota ASEAN terhadap pembahasan isu yang berkembang.

Empat mahasiswa Unpad dan faculty advisors Teuku Rezasyah, PhD., saat mengikuti The 2nd ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting 2016 di Laos, 1-7 Oktober lalu. *
Empat mahasiswa Unpad dan faculty advisors Teuku Rezasyah, PhD., saat mengikuti The 2nd ASEAN Foundation Model ASEAN Meeting 2016 di Laos, 1-7 Oktober lalu. *

Empat mahasiswa tersebut menjadi bagian dari 7 orang delegasi Indonesia yang berangkat ke Laos. Empat mahasiswa tersebut yakni, Anisa Indah Pratiwi, Muhammad Arsalan, dan Evan Noorsaid (ketiganya dari prodi Hubungan Internasional), dan Rizky Pradhani Ananda (Sastra Jerman). Tujuh delegasi tersebut juga terdiri dari satu Faculty Advisor, yaitu Dosen prodi Ilmu Hubungan Internasional Unpad, Drs. Teuku Rezasyah, M.A., PhD.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad disebutkan, sebanyak 80 mahasiswa dan 10 Academic Advisers dari seluruh negara anggota ASEAN hadir dalam kegiatan tersebut. Peserta terpilih berdasarkan seleksi ketat dari 30 Universitas di kawasan ASEAN.  Menyasar pada peserta usia 18 – 25 tahun, seleksi dilakukan secara regional dimana satu kelompok yang terpilih akan mewakili negara mereka.

Dalam kegiatan ini, peserta diajak untuk berperan menjadi salah satu dirjen negara anggota ASEAN dan berdiskusi membahas isu terkait hak-hak pekerja migran di ASEAN. Diskusi ini dibagi dalam 3 pilar, diantaranya: ASEAN Political and Security, ASEAN Economic Community, dan ASEAN Socio Cultural.

Dalam prosesnya, peserta berperan sebagai Kepala Negara, Menteri, atau Pejabat Senior guna melakukan negosiasi berdasarkan tiga pilar tersebut. Diskusi tersebut bertujuan untuk mencapai kesepakatan konsesus.

Sebelum simulasi, pada September lalu, peserta sudah menerima virtual coaching session dari pihak ASEAN Foundation, serta sesi pelatihan dari Excecutive Director ASEAN Foundation, Duta Besar Laos, Menteri Luar Negeri Laos dan para ahli yang berperan di bidang diplomasi dan hubungan luar negeri guna memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai ASEAN. Dalam kegiatan ini, Mahasiswa Unpad berhasil meraih Diplomacy Award. Penghargaan ini diraih oleh Muhammad Arsalan.

Teuku sendiri berpendapat kegiatan ini penting diikuti mahasiswa sebagai bekal untuk membangun jaringan. Ia juga yakin delegasi Indonesia akan mudah bergabung dengan delegasi ASEAN lainnya. “Ini menjadi modal penting bagi calon pemimpin Indonesia karena sudah kenal satu sama lain,” kata Teuku.*

Rilis /am *

 

Share this: