Unpad Gelar Workshop Strategi Percepatan Pembangunan Berciri Kepulauan bagi Provinsi Maluku

Direktur Riset dan Pengabdian Masyrakat Unpad, Dr. Ayi Bachtiar, bertukar cinderamata dengan Ketua Bappeda Maluku, Anton Sihaloho, saat workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku di Unpad Training Center Bandung, Selasa (23/08). (Foto oleh: Tedi Yusup).*

[Unpad.ac.id, 23/08/2016] Universitas Padjadjaran melalui Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat dan Maluku Corner menggelar Workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku. Acara digelar di Unpad Training Center, Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Selasa (23/08).

Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Unpad, Dr. Ayi Bahtiar, bertukar cinderamata dengan Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Drs. Fauzan Chatib, M.Si., saat workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku di Unpad Training Center Bandung, Selasa (23/08). (Foto oleh: Tedi Yusup).*
Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Unpad, Dr. Ayi Bahtiar, bertukar cinderamata dengan Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Drs. Fauzan Chatib, M.Si., saat workshop Forum Investasi dalam Rangka Strategi Pencepatan Pembangunan Berciri Kepulauan di Provinsi Maluku di Unpad Training Center Bandung, Selasa (23/08). (Foto oleh: Tedi Yusup).*

“Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pembanguan di Provinsi Maluku, khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan di Provinsi Maluku,” kata Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Unpad, Dr. Ayi Bahtiar saat membuka acara.

Selain itu, acara ini juga digelar untuk memfasilitasi dan memberikan masukan bagi pemangku kebijakan di Provinis Maluku. Dengan demikian, Provinsi Maluku nantinya dapat menjadi provinsi percontohan dalam pembangunan provinsi berciri kepulauan.

“Jadi kalau misalnya Presiden ingin membangun provinsi berciri kepulauan, maka Maluku harus jadi leader. Jadi bagaimana Maluku ini bisa memberikan contoh untuk percepatan pengelolaan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia, khususnya untuk provinsi bercirikan kepulauan,” ujar Dr. Ayi.

Salah seorang pembicara, Kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPM-PTSP), Drs. Fauzan Chatib, M.Si. memaparkan mengenai iklim investasi di Provinsi Maluku. Ia mengungkapkan, masih minim partisipasi swasta lokal dalam kegiatan investasi secara langsung  di Provinsi Maluku.

“Kegiatan penanaman modal dalam negeri itu lebih banyak dari luar daerah, dari Provinsi Maluku sendiri itu sangat-sangat kurang dan lebih banyak malah dari penanam modal asing,” ungkap Fauzan.

Ada berbagai permasalahan terkait dengan penyelenggaraan investasi di Maluku, seperti belum adanya Perda yang mengatur kemudahan investasi, pelaksanaan pelayanan investasi yang belum optimal dari segi informasi investasi hingga pelayanan perizinan, terbatasnya akses lahan yang nyaman untuk investasi, serta belum terpenuhinya kualitas dan kuantitas SDM pada instansi penanaman modal.

Sebagai upaya percepatan investasi di Maluku, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi setempat. Upaya tersebut diantaranya adalah pemulihan kepercayaan investor melalui berbagai kegiatan promosi yang dipadukan dengan kegiatan perdagangan dan pariwisata, peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak dan daerah, peningkatan pelayanan perizinan penanaman modal, hingga penyiapan dna pembangunan kawasan investasi.

Ketua Bappeda Maluku, Anton Sihaloho mengungkapkan bahwa di Provinsi Maluku sendiri ada potensi unggulan yang memiliki prospek untuk dikembangkan. Potensi unggulan Provinsi Maluku ini meliputi Bidang Perikanan, Pariwisata, Perkebunan, serta Pertambangan (Energi dan SDA Mineral).*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: