Untuk Tingkatkan Mutu Tata Kelola, Unpad Gelar Sosialisasi dan TOT Prosedur Operasional Baku

(Foto oleh: Dadan T.)*

[Unpad.ac.id, 30/11/2015] Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad, mendorong para pengelola universitas untuk memiliki standard operating procedure (SOP) / prosedur operasional baku (POB) dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Prosedur tersebut merupakan standar penting guna meningkatkan mutu tata kelola Universitas Padjadjaran.

(Foto oleh: Dadan T.)*
Salah satu pemateri, Ida Widyaningsih, PhD., saat memaparkan materi konsep dan teknis SOP di Galeri Ciumbuleuit Hotel Bandung, Sabtu (28/11). (Foto oleh: Dadan T.)*

“POB ini sebetulnya alat bagaimana kita menjalankan program,” ujar Rektor saat memberikan sambutan dalam Sosialisasi dan Training of Trainer (TOT) Standard Operating Procedure (SOP) di tingkat Kantor Pusat Unpad di Galeri Ciumbuleuit Hotel, Bandung, Sabtu (28/11). Kegiatan ini diikuti oleh para Direktur, Kepala Biro, serta Kabag dan Kasubag di tingkat kantor pusat Unpad. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan Sumber Daya Unpad, Dr. Sigid Suseno, S.H., M.Hum.

Seiring dengan target Unpad dalam meningkatkan human capital, POB merupakan upaya untuk mempermudah tugas seorang tenaga administratif. Jika prosedur ini tidak ada, maka tidak ada urutan jelas terkait bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Menurut Rektor, POB juga menjadikan suatu tugas lebih efisien dan mudah dilakukan.

Saat kita mudah melakukan tugas tertentu, Rektor optimis Unpad dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada mahasiswa maupun masyarakat. “Ini juga akan lebih mempermudah tugas kita. Kalau masyarakat sudah mendapatkan layanan yang baik dari Unpad, pasti beban kita juga akan lebih ringan,” papar Rektor.

Lebih lanjut Rektor menuturkan, POB ini juga menjadi sarana akuntabilitas. Dengan adanya standar tertulis, maka pengelola tinggal menjalankan tugasnya sesuai POB. Bahkan pengelola juga dapat menyempurnakan dari apa yang sudah dibakukan dalam POB.

Hal tersebut akan berbeda jika program tidak dijabarkan melalui POB. Rektor mengungkapkan, saat ini Unpad akan merotasi tenaga administratif di lingkungan Unpad setiap 3 bulan sekali. Tanpa adanya POB yang jelas, tenaga administratif baru tentu akan sulit menjalankan fungsi di jabatan barunya.

“Masa harus mempelajari dari nol lagi. Kalau kita POB, tinggal dilihat saja. Kita harus punya kesiapan bekerja di mana saja,” paparnya.

Terkait program yang dilakukan, dengan adanya POB, tidak ada lagi program yang tidak dijalankan karena keterbatasan anggaran. Rektor mengatakan, kalau program tersebut diyakini baik maka tidak ada istilah keterbatasan anggaran. Untuk itu, ia meminta setiap kabag dan kasubag memiliki semangat bersama dalam mewujudkan berbagai program yang diajukan.

“Ini bukan bicara otoritas, tetapi ini semangat keyakinan bersama. Bisa atau tidak bisa dikerjakan harus ada laporan kembali,” kata Rektor.

Dengan adanya sosialisasi ini, para tenaga administratif dapat mulai menyusun POB atas berbagai kegiatan sehari-hari yang dilakukan. Hal ini akan menjadikan Unpad semakin meningkatkan keunggulannya.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

 

Share this: