Dua Guru Besar FKG Unpad, Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, Sampaikan Orasi Ilmiah

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat pengukuhan Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (13/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 13/11/2015] Awal pembentukan gigi terjadi sejak anak masih dalam kandungan, yakni sejak janin berusia 6 minggu, dan klasifikasi gigi dimulai usia 4- 5 bulan saat dalam kandungan. Maka, perlu dilakukan usaha pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kelainan struktur email gigi pada anak.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, saat pengukuhan Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (13/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, (kanan) serta Prof. Willyanti Soewondo dan Prof. Mieke Hemiawati Satari, usai membacakan orasi ilmiah di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jumat (13/11). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Umumnya, penyakit karies, kelainan struktur gigi dapat dicegah sedini mungkin sejak odontogenesis gigi sulung, yaitu dalam kandungan,” tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unpad, Prof. Willyanti Soewondo, saat menyampaikan orasi ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kesehatan Anak pada FKG Unpad, di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (13/11). Orasi ilmiah yang dibacakan Prof. Willyanti berjudul “Prediksi Keparahan Kelainan Struktur Email Gigi Sulung pada Anak dengan Riwayat Berat Lahir Rendah untuk Meningkatkan Kualitas Hidup”.

Menurutnya, kelainan struktur email gigi dapat dialami oleh setiap anak. Hal ini akan memudahkan terjadinya lubang pada gigi, yang apabila tidak ditindaklanjuti akan mengakibatkan gangguan fungsi pengunyahan, gangguan psikologis karena mengganggu penampilan, bahkan berpengaruh kepada kesehatan anak.

Dengan melakukan pencegahan, dapat menghindari faktor resiko yang menjadi penyebab kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), yang juga dapat mengakibatkan kelainan struktur gigi. “Ini dilakukan dengan memeriksakan kehamilan secara teratur kepada dokter ahli kandungan, asupan nutrisi yang cukup, vitamin A, C, D, dan mineral, kalsium, posfor magnesium, dan fluor, menghindari keletihan, dan menghindari merokok,” ujar Prof. Willyanti.

Lebih lanjut ia menyarankan, agar ibu hamil dapat melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan selama hamil untuk tercapainya kesehatan oral yang prima bagi ibu dan anaknya.

Selain itu, diperlukan juga intervensi dini pada gigi anak yang diprediksi akan mengalami kelainan struktur dengan membawa anak ke dokter gigi, segera setelah gigi sulung pertama erupsi, atau maksimal pada saat usia 12 bulan. “Dilanjutkan dengan pemeriksaan berkala setiap 3 bulan,” tuturnya.

Orasi Ilmiah Prof. Mieke Hemiawati Satari
humas unpad 2015_11_13 pengukuhan 2
Pada kesempatan tersebut, orasi ilmiah juga dibacakan oleh Prof. Mieke Hemiawati Satari. Prof. Mieke membacakan orasi ilmiah berkenaan dengan Penerimaan Jabatan Guru Besar dalam Ilmu Oral Biologi pada FKG Unpad, berjudul “Oral Mikrobiologi dalam Lingkup Oral Biologi: Suatu Telaah dan Pengamalan dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan di Bidang Kedokteran Gigi”.

“Salah satu cabang ilmu Oral Biologi adalah oral mikrobiologi yang mencakup mikrobiologi rongga mulut dan peranan mikroorganisme dalam proses yang menyebabkan penyakit, juga mikrobiologi molekuler yang akan menganalisis genetika dari mikroba yang berperan penentuan spesies mikroorganisme yang baru, jenis mutasi pada mikroba dan pembuatan suatu protein dengan menggunakan mikroba pada proses rekombinan,” jelas Prof. Mieke.

Dalam orasinya itu, Prof. Mieke membagi ilmunya mengenai beberapa bakteri penyebab infeksi gigi dan mulut penyebab karies, penyakit periodontitis, maupun abses dalam rongga mulut dan cara penanggulangan infeksi dilihat dari sudut ilmu oral biologi. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: