Lises dan Sastra Sunda Unpad Wakili Indonesia ke Kagoshima Asian Youth Arts Festival di Jepang

Perwakilan Lises mahasiswa Sastra Sunda Unpad saat mengikuti Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015. *

[Unpad.ac.id, 22/10/2015] Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lises bersama perwakilan mahasiswa Sastra Sunda Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unpad menjadi wakil Indonesia dalam ajang Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015.

Perwakilan Lises mahasiswa Sastra Sunda Unpad saat mengikuti Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015. *
Perwakilan Lises mahasiswa Sastra Sunda Unpad saat mengikuti Kagoshima Asian Youth Arts Festival (KAYAF) 2015 di Prefektur Kagoshima, Jepang, 16-25 Oktober 2015. *

Kegiatan ini merupakan ajang yang digelar setiap tahun untuk memperingati hari jadi Prefektur Kagoshima. Kegiatan yang telah digelar sepuluh kali ini mengundang ratusan pemuda dari 11 negara di Asia. Dalam kegiatan tersebut, Unpad mengirimkan 21 delegasi yang terdiri dari 5 dosen dan 16 mahasiswa dengan pimpinan delegasi Dr. Mumuh Muhsin Zakaria, M.Hum., selaku Wakil Dekan I FIB Unpad.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad, selama mengikuti kegiatan tersebut, UKM Lises menampilkan pertunjukan Tari Topeng Tiga Watak dan Tari Ronggeng Panggung. Sementara dari Sastra Sunda FIB Unpad menampilkan pertunjukan Kacapi Suling, serta presentasi mengenai budaya Indonesia di International University of Kagoshima (IUK).

Pada hari pertama, seluruh perwakilan negara dijamu Walikota Kagoshima, Hiroyuki Mori, di ruang kerjanya. Pada hari kedua, berlangsung di Houzan Hall, 3 orang delegasi menampilkan Tari Topeng Tiga Watak.

“Selain kostum yang dinamis, kostum unik juga menjadi perhatian penonton sehingga penampilan tersebut menjadi primadona,” tulis Nurul Asri Mulyani, pimpinan produksi program Unpad Goes to KAYAF 2015.

Di hari ketiga KAYAF, delegasi menampilkan Tari Ronggeng Panggung yang digelar di Pira Mall, sebuah pusat perbelanjaan di kota Kagoshima. Penampilan ini berhasil menyedot perhatian para pengunjung di Pira Mall.

Di hari terakhir, delegasi menampilkan seni Kacapi Suling serta workshop memainkan Suling Sunda yang bertempat di kampus IUK. Seluruh peserta workshop kemudian mendapatkan souvenir berupa suling dan makanan tradisional Sunda, yaitu borondong, opak, dan dodol. Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa IUK juga menampilkan berbagai jenis kebudayaan khas Jepang, seperti Kendo, origami, dan upacara minum teh.

“Kegiatan ini merupakan ajang yang sangat baik untuk mempromosikan budaya Indonesia ke negara lain,” tutup Nurul.*

Rilis: UKM Lises Unpad/am

Share this: