Rektor Unpad, “Biasakan Minimal 10% dari Aktivitas Kita Bernuansa Pengembangan”

Suasana Musyawarah Perencanaan Program di SPLPP Faperta Unpad Unit Ciparay, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (28/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 28/05/2015] Dengan bergabungnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dan Riset Teknologi (Ristek) menjadi satu kementerian, ada penyesuaian rencana strategis (renstra) yang diselenggarakan oleh kementrian tersebut. Untuk itu, setiap perguruan tinggi dapat menyesuaikan renstranya agar sesuai dengan renstra Kemristekdikti.

Suasana Musyawarah Perencanaan Program di SPLPP Faperta Unpad Unit Ciparay, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (28/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Suasana Musyawarah Perencanaan Program di SPLPP Faperta Unpad Unit Ciparay, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (28/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

“Di saat kita akan menerjemahkan program, kita harus lihat dulu program kementerian kita karena kinerja kita sebagian ditetapkan oleh Kemristekdikti,” ujar Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Program di Sanggar Penelitian, Latihan, dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Faperta Unpad Unit Ciparay, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (28/05). Kegiatan ini diikuti oleh para Wakil Rektor, Kepala Biro, Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Unpad. Kegiatan tersebut digelar hingga Jumat (29/05) besok.

Rektor menegaskan Unpad tidak ingin membangun kinerja hanya berdasarkan apa yang ditetapkan oleh Kementerian. Capaian kinerja yang akan dilakukan Unpad jangan hanya terpaku pada ketetapan tersebut, namun harus mampu melebihi target. “Mestinya kita bisa memberikan influence terhadap program kementerian. Namun tetap kita harus patuh terhadap apa yang tekah dibebankan kementerian,” sambung Rektor.

Dalam melaksanakan kinerja tersebut, Rektor menegaskan harus betul-betul dibuat perencanaan dasar kegiatan yang tidak terpaku pada anggaran. Untuk itu, perencanaan dibuat berdasarkan potensi dan kemampuan yang dimiliki Unpad.

Rektor pun mengajak pimpinan fakultas untuk melihat setiap perencanaan kinerja yang dibuat setiap fakultas. Diharapkan ada sinergi kerja sama antar fakultas yang dapat melahirkan kegiatan yang unggul. Rektor sendiri akan mendorong setiap kegiatan univeritas untuk difasilitasi oleh setiap fakultas.

“Kapasitas kita sebenarnya ada pada dosen dan tenaga kependidikan yang mayoritas ada di fakultas,” kata Rektor.

Dengan adanya konsolidasi antar fakultas dalam melaksanakan program, akan tercipta beberapa program unggulan Unpad. Program unggulan itulah yang menjadi prioritas dari kinerja universitas.

“Secara perlahan kita harus komitmenkan, biasakan minimal 10% dari aktivitas kita bernuansa pengembangan,” kata Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga mengapresiasi penggunaan gedung SPLPP Unit Ciparay sebagai lokasi kegiatan. Gedung yang didirikan sejak tahun 1963 ini menjadi aset Unpad untuk lokasi penelitian tanaman padi. “Ini adalah potensi yang dianugerahkan pada kita,” kata Rektor.

Selain dapat dioptimalkan untuk pengembangan universitas, beberapa aset Unpad juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi aset Unpad. “Kita akan optimalkan wilayah-wilayah dimana kita bisa berkontak dengan masyarakat,” kata Rektor.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: