Melalui Pola Pendidikan Transformatif, Unpad Ciptakan Lulusan yang Dukung Daya Saing Bangsa

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat menyampaikan sambutan dalam prosesi Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (5/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 5/05/2015] Universitas Padjadjaran diharapkan tidak sekadar menjadi perguruan tinggi yang bermutu, namun juga mampu mendukung daya saing bangsa. Untuk itu, perlu adanya penguatan jati diri lulusan dan intitusi dengan cara menjadikan Unpad sebagai institusi pendidikan tinggi yang transformatif.

Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat menyampaikan sambutan dalam prosesi Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (5/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat menyampaikan pidato dalam prosesi Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Selasa (5/05). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut disampaikan Rektor Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat menyampaikan pidatonya pada prosesi Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2014/2015 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipatiukur No. 35, Bandung. Pada pelaksanaan wisuda kali ini, Rektor melantik 2.054 wisudawan yang terdiri dari lulusan Program Diploma, Sarjana, Pendidikan Spesialis dan Profesi, serta Pascasarjana.

Menurut Rektor, pendidikan transformatif akan menggeser pola pendidikan informatif yang lebih mengetengahkan strategi penguasaan ilmu dan keterampilan, serta pola belajar formatif yang mengetengahkan strategi pemahaman nilai-nilai untuk membangun profesionalisme.

“Pola belajar transformatif mengembangkan atribut kepemimpinan pada peserta didik dengan tujuan menghasilkan seorang agen perubahan,” kata Rektor.

Di dalam proses pembelajaran, pola transformatif melibatkan tiga pergeseran mendasar pada proses belajar, yaitu mendorong pengembangan kemampuan eksplorasi, analisis, dan sintesis dari informasi, pencapaian kompetensi inti untuk mencapai kerja tim yang efektif dalam sistem masyarakat, serta kemampuan adaptasi yang kreatif terhadap sumber daya global untuk diterapkan pada kebutuhan lokal. Adapun capaian yang dihasilkan dari pendidikan transformatif salah satunya untuk mendekatkan aktivitas perguruan tinggi kepada masyarakat.

Di hadapan para wisudawan, Rektor pun berpesan agar lulusan Unpad dapat menunjukkan diri sebagai agen perubahan tersebut. Wisudawan diharapkan dapat membangun sikap kepeloporan, altruisme atau perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, serta mampu bekerja sama secara transdisipliner.

“Penting juga dipahami agar tetap menjaga hubungan dengan almamater dalam konteks memberikan umpan baiik tentang permasalahan pengembangan ilmu dan teknologi di sektor hilir,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Rektor secara khusus mengucapkan selamat kepada para wisudawan terbaik di masing-masing strata, serta wisudawan yang mendapat predikat lulusan termuda dan tertua pada wisuda gelombang III kali ini.

Adapun wisudawan terbaik adalah Yasmiwar Susilawati dari Bidang Ilmu Kimia (Doktor), Rohadian Yosep dari Program Studi Teknik Geologi (Magister), Muhammad Sutria Haris dari Program Studi Radiologi Kedokteran Gigi (Spesialis), Lim Hui Wen dari Program Studi Profesi Dokter Gigi (Profesi), Windy Angela dari Program Studi Akuntansi (Sarjana), serta Indriani Dewi Safitri dari Program Studi Teknik Informatika (Diploma III).

Sementara untuk predikat wisudawan termuda adalah Salim Muhammad dari Program Studi Geofisika dengan usia 19 tahun, 7 bulan, 21 hari, dan wisudawan tertua adalah Alberth H. Torey dari Bidang Ilmu Pemerintahan dengan usia 61 tahun, 5 bulan, 8 hari.

Pelaksanaan wisuda sendiri dibagi dalam lima sesi, yang digelar mulai hari ini hingga Kamis (07/05) mendatang. Dalam pelaksanaan wisuda kali ini, Rektor juga melantik beberapa tokoh masyarakat, diantaranya Netty Prasetyani Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat, dari Program Doktor Bidang Ilmu Pemerintahan, Marcella Zalianty, aktris, dari Program Studi Magister Ilmu Hukum, serta dr. Ryan Thamrin, pemandu acara televisi Dr. Oz Indonesia, dari Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Dasar Konsentrasi Anti Aging dan Aesthetic Medicine.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: