Unpad dan Yayasan Kebudayaan Rancage Luncurkan Kamus Utama Basa Sunda

Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia, menyerahkan Kamus Utama Basa Sunda kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar “Mieling Poe Basa Indung Sadunya Taun 2015” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (21/02). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 21/02/2015] Memperingati Hari Bahasa Ibu Sedunia yang jatuh pada 21 Februari, Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancage meluncurkan Kamus Utama Basa Sunda dalam acara Pidangan Seni Budaya Rumawat ke-76 “Mieling Poe Basa Indung Sadunya Taun 2015” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (21/02).

Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia, menyerahkan Kamus Utama Basa Sunda kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar “Mieling Poe Basa Indung Sadunya Taun 2015” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (21/02). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad, Prof Ganjar Kurnia, menyerahkan Kamus Utama Basa Sunda kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar “Mieling Poe Basa Indung Sadunya Taun 2015” di Bale Rumawat Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (21/02). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Dummy Kamus yang terdiri dari 6 jilid ini secara resmi diserahkan oleh Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia, Rektor Terpilih Unpad 2015-2019, Prof. Dr.med. Tri Hanggono Achmad, dr., Pupuhu Yayasan Rancage Rachmat Taufik Hidayat, Guru Besar FISIP Unpad Prof. Dede Mariana, Pupuhu Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS) Yayat Hendayana, dan perwakilan Sastrawan Sunda, H.M. Usep Romli, kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.

Dalam kesempatan tersebut Rektor Unpad mengapresiasi peluncuran kamus yang memuat 150.000 lema Bahasa Sunda dan tebal 10.000 halaman. “Kelihatannya ini satu-satunya kamus bahasa daerah yang paling banyak (entri kata) di wilayah Indonesia. Ini adalah langkah monumental bagi Pemerintah Jabar,” ujarnya.

Meskipun masih berupa dummy, Rektor Unpad mendorong agar kamus ini segera dicetak dan diberikan ke institusi di Jawa Barat. Diharapkan, masyarakat khususnya generasi muda mampu mengenal melestarikan Bahasa Sunda melalui kamus tersebut.

“Ini adalah salah satu upaya untuk mengenalkan lebih luas Bahasa Sunda ke daerah lainnya,” pungkas Prof. Ganjar.

kamus utama basa sunda 2kamus utama basa sunda 3kamus utama basa sunda 4Kamus ini juga diapresiasi positif oleh Wagub Jabar. Menurutnya, dengan adanya kamus Basa Sunda ini dapat mendorong daerah lain di Indonesia untuk mendokumentasikan kekayaan kosa katanya ke dalam media kamus.

Acara dilanjutkan dengan “Diskusi Buku “’Neng Maya’& ‘Miss Maya’, Carpon Munggaran nu ditarjamahkeun kana Basa Inggris” dengan pemateri Prof. C. W. Watson (penerjemah carpon “Neng Maya” ke dalam Bahasa Inggris), Cecep Burdansyah (Redaktur Harian Umum Tribun Jabar), dan Dr. Hj. Lia Maulia Indrayani, M.Hum., (Dosen FIB Unpad), dengan moderator Tedi Muhtadin, M.Hum.

Prof. Watson menjelaskan latar belakang dibalik proses penerjemahan carpon yang diambil dari beberapa karya yang dimuat di HU Tribun Jabar. Menurutnya, kebanyakan saat ini cerita pendek yang ditulis penulis Indonesia tidak menonjolkan sisi keindonesiaannya.

Apabila cerpen tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa asing, maka pembaca asing tidak akan mendapatkan gambaran lengkap tentang kondisi Indonesia. Salah satu hal yang dapat menggambarkan kondisi keindonesiaan adalah melalui karya sastra daerah.

“Pengetahuan orang asing terhadap Budaya Sunda juga sangat minim sekali. Mereka lebih mengetahui tentang Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujarnya.

Prof. Watson juga menyampaikan saran untuk memaksimalkan upaya memperkenalkan lebih luas budaya dan kesusastraan sunda, “Kalau ada tamu yang berkunjung ke kantor Gubernur, agar diberikan buku tentang budaya dan Bahasa Sunda. Dengan begitu orang-orang akan tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai Jawa Barat dan orang Sunda,” ujarnya.*

Laporan oleh: Arief Maulana dan IGAA Dewanti Putri / eh

Share this: