Unpad Sosialisasikan Berbagai Program Riset Internasional kepada Fakultas

Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., saat memberikan informasi pada pertemuan dengan Wakil Dekan I, Kaprodi, dan pimpinan unit fakultas, Jumat (5/12) di Bale Sawala Unpad Jatinangor (Foto oleh: Dadan T)*

[Unpad.ac.id, 5/12/2014] Guna meningkatkan kualitas, Unpad terus mendorong peningkatan aktivitas riset hingga pencapaian prestasi institusi. Berbagai program baik nasional maupun internasional yang mendukung terus diinformasikan kepada cvitas akademika.

Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., saat memberikan informasi pada pertemuan dengan Wakil Dekan I, Kaprodi, dan pimpinan unit fakultas, Jumat (5/12) di Bale Sawala Unpad Jatinangor (Foto oleh: Dadan T)*
Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., saat memberikan informasi pada pertemuan dengan Wakil Dekan I, Kaprodi, dan pimpinan unit fakultas, Jumat (5/12) di Bale Sawala Unpad Jatinangor (Foto oleh: Dadan T)*

Wakil Rektor Bidang PPM dan Kerja Sama Unpad, Dr. med. Setiawan, dr., mengatakan, pada tahun 2015 mendatang, Unpad harus menghasilkan lonjakan yang lebih tinggi dari berbagai capaian sekarang.

Untuk itu, ia mengundang para Wakil Dekan I Fakultas, Koordinator Program Studi, Kepala Departemen, Koordinator Penelitian, serta pimpinan unit di fakultas lainnya untuk menyosialisasikan berbagai program dan informasi yang dapat diantisipasi untuk tahun depan, Jumat (5/12) di Bale Sawala Unpad Kampus Jatinangor.

Dalam pertemuan tersebut, disosialisasikan Program DAAD DIES, penawaran Newton Fund dari The British Council, skema Pendanaan Penelitian Europe 2020 Strategy and Higher Education, serta sharing salah satu penelitian unggulan Unpad terkait Nano Technology oleh Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc., yang sudah dipamerkan di Jepang.

Terkait program DAAD DIES, Unpad mendapatkan kesempatan dari 31 Perguruan Tinggi se-Asia Tenggara untuk mengembangkan manajemen universitas serta kualitas suatu program studi. Melalui program ini, Unpad setidaknya telah memiliki 8 mitra negara di Asia Tenggara untuk merealisasikan going global program yang menjadi misi universitas.

“Kita bisa mempromosikan kegiatan dan kurikulum kita dan kita juga bisa mendorong mahasiswa untuk lakukan global program paling tidak dengan 31 PT yang tergabung dalam DAAD DIES,” ujar Dr. Setiawan.

Proyek yang ditawarkan melalui program ini adalah kerja sama dengan perguruan tinggi lain. Menurut Dr. Setiawan, Unpad tengah mengupayakan melakukan kerja sama dengan universitas di Jerman untuk pengembangan manajemen pendidikan tinggi.

Sebelumnya, Unpad sudah mengaplikasi 2 program DAAD DIES. Program pertama yaitu training manajemen internasionalisasi yang dilikuti oleh Anne Nurbaity, PhD., Kepala UPT Kerja Sama Unpad, serta Training untuk Internal Quality Assurance yang diikuti Prof. Sunardi Mangundjadja, drg., SpBM.

Dr. Setiawan juga mendorong setiap prodi untuk menjadi bagian dalam ASEAN University Network (AUN), lembaga yang dibentuk oleh para Menteri Pendidikan Tinggi se-ASEAN untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di kawasan ASEAN. Dengan diterima di AUN, prodi di Unpad dapat diakui pada tingkat ASEAN.

Ia pun mengharapkan berbagai prodi yang telah diakreditasi A di Unpad untuk mulai memikiran sistem sertifikasi Quality Assurance berdasarkan AUN.

Sementara itu, sosialisasi terkait tawaran Newton fund dilakukan oleh Femmy Soemantri dan Grenti Paramitha dari The British Council. Program ini menawarkan program peningkatan kerja sama riset internasional dengan total dana sebesar 2 juta Poundsterling atau sekitar 40 miliar rupiah.

Ada beberapa topik riset yang ditawarkan, yaitu Ilmu Kesehatan dan Alam, Peningkatan Daya Tahan Lingkungan Hidup, Ketahanan Energi, Kota Masa Depan, Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kreativitas dan Inovasi Digital, serta Ketahanan Masyarakat. Syarat pengajaun program ini adalah telah memiliki kerja sama dengan pihak Inggris.

“Riset yang ditawarkan harus memilki kontribusi setara dnegan Indonesia maupun Inggris,” ujar Femmy.

Untuk skema peluang pendaan penelitian dari Uni Eropa, ada 3 program yang ditawarkan, meliputi Erasmus+ untuk Joint Master Degree dan Joint Doctor Program, Horison 202 untuk riset kolaborasi dengan 3 negara, sertaSklodowska Curie Inovative Training Network.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh

Share this: