Fakultas Kedokteran Unpad Integrasikan Pendidikan dengan Sistem Layanan Kesehatan Masyarakat

[Unpad.ac.id, 22/9/2014] Di usianya yang ke-57 tahun, ada banyak capaian yang telah diperoleh oleh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran. Berbagai capaian dan upaya yang dilakukan selama ini, dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan mutu pendidikan kedokteran, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jawa Barat.

Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat membawakan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-57 FK Unpad di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman 38 Bandung, Senin (22/09). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*
Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr., saat membawakan orasi ilmiah pada Dies Natalis ke-57 FK Unpad di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman 38 Bandung, Senin (22/09). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Untuk mencapai hal tersebut, FK Unpad mengembangkan sejumlah program unggulan. Salah satu program unggulan FK Unpad adalah Health System Approach Medical Education (Health SAME). “Pendekatan seperti ini memberikan manfaat ganda, baik bagi dunia pendidikan, juga bagi dunia pelayanan kesehatan,” tutur Dekan FK Unpad, Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. , saat membacakan orasinya sebagai salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-57 FK Unpad. Acara ini diselenggarakan di Auditorium Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jln. Eijkman 38 Bandung, Senin (22/09).

Di dunia pendidikan, Health SAME memberikan paparan secara langsung pada para mahasiswa, mengenai kasus nyata yang akan dihadapi. “Di sisi lain, di dunia pelayanan kesehatan, institusi pelayanan kesehatan mendapat manfaat langsung dengan keberadaan para tenaga pendidik kesehatan melalui kegiatan penyuluhan dan pengabdian pada masyarakat,” ungkap Prof. Tri.

Dalam beberapa tahun terakhir, FK Unpad juga telah menerapkan kurikulum yang mengintegrasikan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat bagi para mahasiswanya, termasuk pada jenjang Sarjana. Dengan demikian, sedini mungkin mahasiswa dapat melihat permasalahan langsung yang ada di masyarakat, bukan hanya sekedar paper based. Mahasiswa juga dapat langsung mengimplementasikan pengetahuan ilmu kedokteran yang didapatnya, sekaligus diperkenalkan pada kegiatan riset dan pengabdian.

“Melalui integrasi pendidikan dan sistem layanan kesehatan ini sebagai wahana pembinaan ilmu, keterampilan, kompetensi, dan empati di seluruh jenjang pendidikan, diharapkan mampu mengantarkan mahasiswa kedokteran, calon dokter, dan calon dokter spesialis secara dini terpapar dengan masalah kesehatan di Jawa Barat,” harap Prof. Tri.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, terutama sebagai upaya untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan di Jabar, Prof. Tri mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama terlibat. Hal ini penting, mengingat permasalahan kesehatan merupakan permasalahan yang cukup kompleks, yang memerlukan keterlibatan para pemangku kepentingan lainnya.

“Dengan upaya seperti ini mudah-mudahan kita dapat mendorong upaya peningkatan kesehatan di Jawa Barat dengan lebih baik lagi, sebagaimana dicita-citakan pada saat institusi ini didirikan 57 tahun lalu,” ujar Prof. Tri.

FK Unpad Award 2014
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan pemberian Anugerah Fakultas Kedokteran Unpad FK Unpad Award 2014. Penghargaan diberikan pada Guru Besar (Emeritus) Unpad, Prof. Anna Alisjahbana. Penghargaan ini diberikan pada Prof. Anna atas dedikasinya yang begitu signifikan bagi pengembangan penelitian di FK Unpad.

“Diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi institusi ini dalam upaya meningkatkan kinerjanya di bidang penelitian,” tutur Prof. Tri sebelum memberikan plakat penghargaan kepada Prof. Anna, yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh putranya, Dr. Bachti Alisjahbana.

Acara pun dilanjutkan dengan peluncuran buku karya Prof. Sri Hartini KS Kariadi, yang berjudul “Perilaku yang Diharapkan dari Seorang Dokter dan Calon Dokter”, dan peluncuran software Jurnal Management System”.*

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh

Share this: