Mahasiswa Farmasi Unpad Terpilih Presentasikan Karyanya pada Kongres Internasional di Bangkok

Muhammad Khairuman *

[Unpad.ac.id, 9/09/2014] Berniat menduniakan karyanya di kancah internasional, mahasiswa Fakultas Farmasi Unpad angkatan 2010, Muhammad Khairuman, terpilih untuk mempresentasikan karyanya di ajang International Pharmaceutical Federation World Congress, di Bangkok pada Kamis-Rabu (31/8 – 6/9) lalu. Pertemuan bergengsi tersebut dihadiri oleh seluruh kalangan apoteker dunia, seperti komunitas farmasi, akademik, industri, rumah sakit, klinik, hingga pemerintah. Kongres ini diikuti oleh 1.325 peserta dari 88 negara di seluruh dunia.

Muhammad Khairuman *
Muhammad Khairuman *

Pada kongres ini, Muhammad Khairuman, yang sering disapa Khair, membawakan karyanya yang berjudul Indonesian Pharmacy Students Journal . Karyanya tersebut mengangkat jurnal yang didirikan oleh representasi mahasiswa kesehatan di Indonesia. Karya Khair ini mampu bersaing dengan karya para profesor dan petinggi farmasi dari negara-negara lain.

Menanggapi prestasinya tersebut, Khair mengaku sangat bangga bisa mempresentasikan hasil penelitian yang dipimpinnya. Jurnal yang sudah diterbitkan mulai tahun 2012 ini diterbitkan secara tercetak maupun via online di laman http://www.bimkes.org/. Jurnal tersebut menerbitkan hasil-hasil penelitian mahasiswa S-1 kesehatan se-Indonesia baik berupa penelitian tugas akhir (skripsi) maupun Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Bimkes merupakan wadah bagi tujuh program studi, yaitu kedokteran, kedokteran gigi, ilmu keperawatan, kebidanan, farmasi, gizi, dan kesehatan masyarakat. Tulisan yang akan diterbitkan dalam jurnal tersebut sebelumnya dinilai oleh guru besar farmasi dari tujuh perguruan tinggi negeri, yaitu, Unpad, UI, UGM, Universitas Brawijaya, Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin dan Universitas Jendral Soedirman.

Karya yang merupakan jurnal mahasiswa kesehatan pertama dan satu-satunya di Indonesia ini dianggap menginspirasi apoteker dan kalangan akademik dari negara lain. India dan Finlandia contohnya. Mereka berniat untuk mengadopsi ide tersebut untuk diaplikasikan di negaranya masing-masing. Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Nurul Falah, juga antusias melihat karya anak bangsa Indonesia dapat menjadi tontonan inspiratif bangsa lainnya. *

Rilis oleh: Fakultas Farmasi/mar

Share this: