Menkominfo, “Praktisi Humas Turut Bertanggung Jawab atas Buruknya Kualitas Komunikasi Publik”

Menkominfo, Tifatul Sembiring (paling kanan) saat membuka (Foto oleh: Erman)*

[Unpad.ac.id, 26/06/2014] Para praktisi Hubungan Masyarakat (Humas) turut bertanggung jawab atas buruknya kualitas komunikasi publik yang terjadi di masyarakat. Perilaku komunikasi yang tampak di media publik saat ini seperti tidak banyak mendapat sentuhan humas profesional sehingga kurang memberikan dampak positif kepada masyarakat.

Menkominfo, Tifatul Sembiring (paling kanan) saat membuka (Foto oleh: Erman)*
Menkominfo, Tifatul Sembiring (paling kanan) saat membuka Forum Bakohumas Regional Indonesia Barat 2014 di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (25/06) kemarin. (Foto oleh: Erman)*

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, saat membuka kegiatan Forum Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Regional Indonesia Barat Tahun 2014 bertema “Kesiapan Humas Pemerintah Profesional dalam Menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015” di Batam Kepulauan Riau, 25-26 Juni 2014.

“Humas punya peran yang sangat penting, kita bertanggung jawab atas buruknya kualitas komunikasi publik yang terjadi di masyarakat. Pilihan kata dalam berkomunikasi, apalagi di depan publik, akan memberi kesan yang mendalam di benak masyarakat,” ujar Tifatul.

Oleh karena itu, lanjut Tifatul, dibutuhkan peran humas profesional yang dapat memberikan rekomendasi tentang bagaimana berkomunikasi yang baik di depan publik. Dia mencontohkan, seorang pemimpin, pejabat publik atau tokoh masyarakat, harus sangat berhati-hati dalam memberikan pernyataan ke publik.

“Seorang pemimpin harus memiliki tiga hal, yaitu visi, kompetensi, dan komunikasi. Sepintar apapun dia, sehebat apapun dia, tapi kalau komunikasinya belepotan, tidak akan mampu dia menjadi pemimpin yang baik. Barack Obama pun tidak akan mengeluarkan pernyataan tanpa melewati tim komunikasinya,” ujar Tifatul.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bakohumas Pemerintah Pusat bekerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam ini diikuti oleh kurang lebih 300 insan humas dari lembaga pemerintahan di wilayah Indonesia bagian Barat. Batam dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan ini karena wilayah yang berbatasan langsung dengan sejumlah negara ASEAN ini dinilai memiliki pengalaman terkait pelaksanaan free trade zone.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Umum Bakohumas, Freedy H. Tulung, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja, serta Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Esti Andayani.*

Laporan oleh: Erman *

Share this: