Bioenergi Berdampak Positif pada Ketahanan Energi, Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan

Suasana seminar “The Role of Chemical Society in Enviromental Improvement” yang merupakan rangkaian kegiatan Chemistry Fun Days 2014 di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (22/05). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

[Unpad.ac.id, 22/05/2014] Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi dan penduduk di Indonesia, ketergantungan terhadap energi pun semakin tinggi. Namun sangat disayangkan, masyarakat masih lebih banyak bergantung pada energi fosil seperti minyak, gas, dan batu bara , padahal cadangan energi tersebut semakin terbatas sementara energi baru terbarukan masih belum dioptimalkan.

Suasana seminar “The Role of Chemical Society in Enviromental Improvement” yang merupakan rangkaian kegiatan Chemistry Fun Days 2014 di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (22/05). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*
Suasana seminar “The Role of Chemical Society in Enviromental Improvement” yang merupakan rangkaian kegiatan Chemistry Fun Days 2014 di Bale Santika Unpad Jatinangor, Kamis (22/05). (Foto oleh: Artanti Hendriyana)*

Hal tersebut disampaikan Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI,  Edi Wibowo saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional bertema “The Role of Chemical Society in Enviromental Improvement”.  Acara diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad di Bale Santika, kampus Unpad Jatinangor, Kamis (22/05).

Pada kesempatan tersebut Edi menuturkan, energi telah menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Hampir segala aktivitas menggunakan energi.  Perubahan perilaku manusia yang sudah semakin modern pun menunjukkan semakin meningkatnya kebutuhan energi.  “Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6-6% per tahun dengan pertumbuhan penduduk 1,1-1,2% per tahun. Kebutuhan energi nasional pun tumbuh 7-8 % per tahun,” ungkap Edi.

Edi juga mengungkapkan kondisi energi saat ini, yakni minyak sebanyak 49,7 %, gas 20,1 %, dan batu bara 24, 5%. “Energi baru terbarukan yang kita pakai untuk sumbangsihnya kepada bauran energi nasional baru 5,7%,” ungkap Edi.

Saat ini, sudah ada kebijakan terkait pengembangan energi baru terbarukan yang intinya mendorong prioritas percepatan dan pengembangan energi baru terbarukan. Diantaranya adalah kebijakan konservasi energi dan diversifikasi energi. Konservasi energi dilakukan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sisi suplai dan pemanfaatan, dan diversifikasi energi dilakukan untuk meningkatkan pangsa energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional.

Terkait dengan bioenergi sebagai salah satu sumber energi terbarukan, banyak kelebihan yang diperoleh dibandingkan pemanfaatan energi terbarukan lainnya. Dari sisi bentuk energi final misalnya, bioenergi dapat menghasilkan energi dalam bentuk padat, cair, gas, dan listrik, sementara energi terbarukan lainnya hanya dalam bentuk listrik. Berbeda dengan kebanyakan energi terbarukan yang hanya bisa dimanfaatkan langsung di lokasi, bioenergi dapat disimpan dan ditransportasikan.

Dengan memanfaatkan bioenergi, akan memberikan dampak positif pada segi ketahanan energi, ekonomi dan sosial, serta lingkungan. “Dengan pemanfaatan bioenergi, akan mengurangi emisi gas rumah kaca. Dari segi ekonomi sosial, akan membantu menghasikan tenaga kerja yang besar,” tutur Edi.

Selain Edi, turut hadir sebagai pembicara pada seminar nasional tersebut Peneliti di Bidang Komposisi Atmosfir Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Ninong Komala, Kepala Bidang Pembatasan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup RI, Agus Saefudin, dan Aktivis Lingkungan Dadan Ramdan.

Seminar nasional ini digelar sebagai bagian dari rangkaian acara Chemistry Fun Days 2014 yang digelar mulai hari ini hingga Minggu (25/05) mendatang. Ditemui di sela-sela acara, Ketua Pelaksana Chemistry Fun Days 2014, Faizky Ramadhan mengungkapkan bahwa selain seminar, juga digelar lomba cerdas tangkas kimia dan lomba karya tulis ilmiah yang diikuti oleh siswa SMA dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, serta lomba fotografi yang diikuti oleh peserta umum.*

Laporan oleh : Artanti Hendriyana / eh *

Share this: