Bisnis Digital di Era Ekonomi Kreatif Punya Potensi untuk Berkembang Pesat

Perwakilan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Telkom, dan Unpad. Kiri ke kanan: Harry Waluyo - Arief Yahya - Sapta Nirwandar - Ganjar Kurnia - Indra Utoyo (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 9/05/2014] Saat ini merupakan era industri kreatif, dimana kreativitas sangat diperlukan untuk menunjukkan keunggulan yang kompetitif. Industri kreatif salah satunya muncul pada sektor teknologi informasi yang terus mengalami pertumbuhan pesat. Hal ini menunjukkan bisnis digital berpotensi untuk dikembangkan.

Perwakilan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Telkom, dan Unpad. Kiri ke kanan: Harry Waluyo - Arief Yahya - Sapta Nirwandar - Ganjar Kurnia - Indra Utoyo (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Perwakilan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Telkom, dan Unpad. Kiri ke kanan: Harry Waluyo – Arief Yahya – Sapta Nirwandar – Ganjar Kurnia – Indra Utoyo (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr. Sapta Nirwandar, saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional “Build Indonesian Global Competitiveness through Digital Creative Industry Development with Triple Helix Concept” di Graha Sanusi Hardjadinata, kampus Unpad, Jln. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Jumat (9/05).

Lebih lanjut Dr. Sapta mengatakan bahwa digipreneur memiliki peluang di Indonesia. Hal ini diantaranya diakibatkan kondisi demografi Indonesia, semakin banyaknya pengguna internet yang menunjukkan konten digital sangat tinggi, dan penetrasi pasar Indonesia.

Untuk mengembangkan ekonomi kreatif, selain peran pemerintah, akademisi, dan pelaku bisnis, dibutuhkan juga peran komunitas. Ini disebut The Quadruple Helix (Triple Helix + komunitas). “Tidak hanya pemerintah, intelektual, dan bisnis, tetapi juga komunitas,” tutur Dr. Sapta.

Selain Dr. Sapta, turut hadir menjadi pembicara pada acara tersebut adalah CEO PT. Telkom Indonesia Tbk, Arief Yahya, dan Guru Besar Manajemen Pemasaran Stratejik Unpad, Prof. Dr. Sucherly. Seminar dimoderatori oleh Ketua Program Studi MM FEB Unpad, Popy Rufaidah, SE., MBA., Ph.D.

Kerja Sama
Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama antara Unpad dengan sejumlah pihak. Unpad menandatangani MoU dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, PT. Telkom, dan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi tentang Membangun Daya Saing Global melalui Pengembangan Industri Kreatif (Creative Industry).

Penandatangan dilakukan oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, CEO PT. Telkom Tbk. Arief Yahya, Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan Iptek Kemenparekraf, Harry Waluyo, serta Ketua Umum Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi, Indra Utoyo. Selain itu, Rektor Unpad juga menandatangani MoU dengan CEO  PT. Telkom tentang Pemanfaatan Bisnis Bersama.

Selain itu, Unpad juga melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unpad dengan PT. Telkom tentang penyediaan ICT Corner, yang ditandatangaini Koordinator Program Studi Doktor Ilmu Manajemen FEB Unpad, Prof. Dr. Ernie Tisnawati Sule dan Executive General Manager Divisi Enterprise Service PT. Telkom, Siti Choirana.

Perjanjian Kerja Sama juga ditandatangani antara Program Studi Doktor Ilmu Manajemen FEB Unpad dengan PT. Telkom tentang Penyusunan dan Pengembangan Case Study. Penandatanganan dilakukan oleh Prof Ernie dengan Senior General Manager Telkom Corporate University Center, Dwi Heriyanto B.

Terkait pendirian Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis Telkom – LMFE Unpad, ditandatangani Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan oleh Ketua Laboratorium Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengkajian Manajemen FEB Unpad, Aldrin Herwany, Ph.D dengan Executive General Manager Divisi Business Service, Yusron Hariyadi. *

Laporan oleh: Artanti Hendriyana / eh *

Share this: