Akses Pelayanan Pendidikan di Indonesia Harus Terus Ditingkatkan

Rektor Unpad meyematkan penghargaan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada Dr. med. Setiawan, dr., salah satu dari 381 Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10, 20, dan 30 tahun di Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 2/05/2014] Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun sebuah peradaban yang unggul. Oleh karena itu, akses pelayanan pendidikan di Indonesia harus terus ditingkatkan untuk mewujudkan hakikat tersebut.

Rektor Unpad meyematkan penghargaan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada Dr. med. Setiawan, dr., salah satu dari 381 Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10, 20, dan 30 tahun di Unpad (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Rektor Unpad meyematkan penghargaan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada Dr. med. Setiawan, dr., salah satu dari 381 PNS di Unpad yang menerima penghargaan tersebut pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2014 (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Hal itulah yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA., dalam pidato memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2014. Pidato tersebut dibacakan oleh Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia saat upacara peringatan Hardiknas tahun 2014, Jumat (02/05) di Halaman Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

Mengangkat tema “Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul”, ada dua hal mendasar yang ada dalam dunia pendidikan. Pertama, akses pelayanan pendidikan. Pemerintah telah membuat kebijakan untuk kemudahan ketersediaan dan keterjangkauan pendidikan, seperti program BOS untuk sekolah, Beasiswa Bidikmisi, pengiriman guru untuk daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (SM3T), BOPTN, pendirian perguran tinggi baru, dan program lainnya.

“Alhamdulillah, kebijakan tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hasil itu ditandai antara lain dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat SMP/MTs, SMA/A/K dan Perguruan Tinggi,” papar Rektor.

Hal kedua terkait dengan kualitas pendidikan. Kualitas ini terkait oleh 3 aspek, yaitu ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana. Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah penerapan Kurikulum 2013, dimana akan menjadi momentum untuk meningkatkan kapasitas, dan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas, serta untuk melakukan penataan sistem keterbukaan pelajaran.

“Insya Allah, melalui Kurikulum 2013 anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh dalam rangka mempersiapkan generasi emas. Dengan generasi emas itulah kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia 2045,” ujar Rektor.

Terkait dengan Unpad, dalam peringatan Hardiknas ini, ada beberapa prestasi yang telah diraih, yaitu mendapatkan akreditasi institusi A, mendapatkan pengelolaan Badan Layanan Umum A, serta mendapatkan peraihan opini “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)” untuk Laporan Keuangan Tahun 2013.

“Di bidang penelitian, Unpad juga meraih peringkat kedua terbaik kinerja penellitian DP2M Dikti,” ujar Rektor.

Dalam upacara peringatan Hardiknas ini juga diberikan penghargaan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada 381 Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10, 20, dan 30 tahun di Unpad. Pemberian penghargaan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 56/TK/2013 dan 17/TK/2014.*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh *

Share this: