Tertarik Melanjutkan Studi Gratis ke Swedia? Baca Info Ini

Titi Holmgren dari Nordic Student Service didampingi Kason Pamungkas, M.Hum., dari Kantor Urusan Internasional Unpad saat menyampaikan sosialisasi Studi di Swedia di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Jumat (21/3). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

[Unpad.ac.id, 21/3/2014] Satu lagi kesempatan bagi civitas akademika Unpad yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Swedia kini menawarkan kesempatan bagi civitas akademika Unpad untuk melanjutkan program Master dan Doktor di negara tersebut. Nah, bagaimana kesempatan studi ke Swedia tersebut?

Titi Holmgren dari Nordic Student Service didampingi Kason Pamungkas, M.Hum., dari Kantor Urusan Internasional Unpad saat menyampaikan sosialisasi Studi di Swedia di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Jumat (21/3). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Titi Holmgren dari Nordic Student Service didampingi Kason Pamungkas, M.Hum., dari Kantor Urusan Internasional Unpad saat menyampaikan sosialisasi Studi di Swedia di Bale Rucita Unpad Jatinangor, Jumat (21/3). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Titi Holmgren, Educational Consultant dari Nordic Student Service, sebuah layanan konseling untuk studi ke Swedia, mengungkapkan, sejak 2011 Swedia melalui Swedish University mulai mengenalkan tuition fee untuk mahasiswa dari luar Eropa. Selama ini tuition fee tersebut hanya diperkenalkan bagi mahasiswa dari Eropa.

Tuition fee di Swedia itu gratis. Karena di Swedia menggratiskan biaya kuliah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan, mahasiswa di sana mendapatkan biaya tunjangan dari pemerintah,” ungkap Titi saat mengisi sosialisasi Studi di Swedia, Jumat (21/3) di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor. Acara ini digelar oleh Bagian Urusan Internasional Unpad dengan dihadiri oleh beberapa mahasiswa Unpad.

Titi yang telah mengambil studi master di Swedia memaparkan, Swedia memiliki 24 universitas yang semuanya di bawah naungan pemerintah. Beberapa universitas bahkan telah berusia ratusan tahun, sehingga memiliki ranking yang baik dalam pemeringkatan webometrics. Meskipun memiliki usia yang beragam, semua universitas tersebut memiliki kualitas dan keunggulan yang sama.

“Semua universitas kualitasnya sama-sama baik. Hal ini karena para profesornya mengajar di beberapa universitas. Rektornya pun pernah memimpin di beberapa universitas,” kata Titi.

Dari segi pendidikan, Swedia termasuk negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Tidak heran jika negara yang berpenduduk sekitar 9,2 juta jiwa dengan luas wilayah lebih kurang 449 ribu kilometer persegi ini, 35.000 orang diantaranya adalah mahasiswa asing.

Begitupun dengan sistem program studi di perguruan tingginya. Jika di Indonesia, di beberapa perguruan tinggi ditemukan program studi yang sama, maka di Swedia universitasnya lebih spesifik. Satu universitas memiliki program studi yang tidak dimiliki ataupun disamai dengan universitas lainnya.

Semua universitas di Swedia juga telah diakreditasi oleh Higher Education Institution (HEI), lembaga akreditasi internasional di Eropa. Menurut Titi, HEI di Swedia melakukan otorisasi, analisis, dan kontrol terhadap setiap satu lembaga pengajaran, program studi, dan universitas, sehingga kualitas pendidikannya pun tetap terkualifikasi.

Faktor negara pun tentunya turut memengaruhi aspek studi di Swedia. Saat ini, Swedia tercatat sebagai negara terkaya di Eropa dengan GDP sebesar 57.000 US Dollar/tahun. Negara yang memiliki 4 musim ini sangat mementingkan aspek kesehatan lingkungan.

Adapun bahasa pengantar pendidikan yang digunakan di Swedia adalah bahasa Inggris, sehingga mahasiswa asing pun dapat mengikuti pendidikan dengan baik.

Swedia sendiri menyediakan jenjang Bachelor, Master, PhD Program, dan Scholarships Program dengan ratusan pilihan program studi yang ada di 24 universitas. Untuk program Doktor, mahasiswa asing yang sedang studi dapat juga menjadi pengajar. Titi pun berharap civitas akademika Unpad dapat tertarik untuk melanjutkan studi di Swedia.

Untuk informasi studi lebih lanjut, Titi dapat dihubungi melalui email di info@nordicstudentservice.se .*

Laporan oleh: Arief Maulana / eh*

Share this: