Kejar Peningkatan Presentasi Lulus Tepat Waktu, Unpad Susun Pemodelan Masa Studi Terjadwal

Suasana Workshop “Pemodelan Masa Studi Terjadwal”, Senin (17/3) di Parahyangan Hall, Hotel Horison, Bandung (Foto oleh: Arief Maulana)*

[Unpad.ac.id, 18/3/2014] Unpad akan membuat pemodelan tentang masa studi terjadwal/tepat waktu bagi seluruh program studi. Rancangan tersebut dilatarbelakangi oleh ketercapaian presentase kelulusan mahasiswa tepat waktu untuk jenjang Sarjana di beberapa program studi masih berkisar 37%. Jumlah tersebut masih rendah dari parameter minimal kelulusan mahasiswa tepat waktu berdasarkan standar Badan Akreditasi Nasional, yaitu minimal 50%.

Suasana Workshop “Pemodelan Masa Studi Terjadwal”, Senin (17/3) di Parahyangan Hall, Hotel Horison, Bandung (Foto oleh: Arief Maulana)*
Suasana Workshop “Pemodelan Masa Studi Terjadwal”, Senin (17/3) di Parahyangan Hall, Hotel Horison, Bandung (Foto oleh: Arief Maulana)*

“Dari hasil pemetaan Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unpad, profil masa studi tepat waktu di setiap prodi ternyata sangat bervariasi sekali,” ujar Koordinator Pusat Pengembangan Pembelajaran LP3M Unpad, Dr. Reiza D. Dienaputra, M.Hum., saat di sela-sela Workshop “Pemodelan Masa Studi Terjadwal”, Senin (17/3) di Parahyangan Hall, Hotel Horison, Bandung.

Dari hasil pemetaan LP3M Unpad, lanjut Dr. Reiza, dalam 3 tahun terakhir ditemukan hanya 3 prodi di Unpad yang memiliki presentase masa studi tepat waktu di atas 50%, yaitu Pendidikan Dokter, Ilmu Keperawatan, dan Farmasi. Sementara dalam kurun waktu 1 tahun terakhir bertambah 11 prodi yang mencapai presentase 50%.

“Di sisi lain, dalam 3 tahun terakhir juga kami menemukan adanya prodi yang tidak pernah menghasilkan kelulusan tepat waktu,” imbuhnya.

Oleh karena itu di dalam workshop yang digelar oleh LP3M Unpad ini, setiap prodi yang “sukses” mencapai presentase 50% melakukan sharingberupa tebar pengalaman kepada prodi yang belum tentang bagaimana upaya yang dilakukan agar dapat mencapai angka tersebut. Nantinya, hasil sharing dalam workshop tersebut adalah menghasilkan pemodelan mengenai masa studi terjadwal.

“Dari sharing ini kita bisa lihat apa yang menjadi faktor keberhasilannya, dan apa pula yang menjadi faktor penghambatnya, sehingga model yang dihasilkan adalah alur penyelesaian tugas akhir untuk semua prodi, baik yang sudah menerapkan KBK maupun yang belum KBK,” kata Dr. Reiza.

Di dalam workshop tersebut, setiap prodi mempresentasikan mengenai profilnya. Tujuannya untuk memahami posisi setiap prodi di lingkungan Unpad. Setelah mempresentasikan seluruh profil prodi, barulah dilakukan tebar pengalaman dari prodi-prodi yang mencapai presentase 50%.

Selain 2 hal tersebut, digelar pula focus group discussion dengan tiga topik berbeda, yaitu diskusi masa studi terjadwal untuk kelompok KBK, masa studi terjadwal untuk kelompok nonKBK, serta diskusi mengenai penilaian akademik dan yudisium yang langsung dipimpin oleh Wakil Rektor I Unpad, Prof. Dr. Engkus Kuswarno, M.S., serta Ketua LP3M Unpad, Prof. Dr. Sam’un Djaja Raharja, M.Si.

“Kita harapkan melalui workshop dan diskusi ini nanti dapat menghasilkan model masa studi terjadwal sehingga setiap prodi bisa sampai mencapai angka minimal, paling tidak dalam 1 tahun ke depan,” kata Dr. Reiza.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Prof. Engkus pun menginginkan semua prodi di Unpad dapat mencapai angka presentase masa studi terjadwal 50%. “Dengan dihasilkannya model regulasi masa studi terjadwal dalam workshop ini, diharapkan setiap prodi komitmen terhadap regulasi tersebut, sehingga angka masa studi terjadwalnya pun akan sama karena telah memiliki standar yang baku,” pungkas Prof. Engkus.*

Laporan oleh Arief Maulana / eh *

Share this: