Unpad Raih Peringkat 3 Nasional Kinerja Satuan Kerja BLU Bidang Layanan Pendidikan

[Unpad.ac.id, 14/02/2014] Di awal tahun ini, Universitas Padjadjaran mendulang berbagai prestasi yang membanggakan. Setelah Unpad berhasil meraih akreditasi A pada 16 Januari lalu dan menduduki posisi ke-5 pada pemeringkatan Webometrics semester pertama 2014 , kali ini Unpad juga berhasil menduduki peringkat ke-3 dengan predikat A-Baik pada hasil penilaian kinerja Satuan Kerja Badan Layanan Umum (Sakter BLU) Bidang Layanan Pendidikan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2012. Hasil penilaian tersebut menunjukkan kinerja Unpad pada tahun 2012 yang dinilai pada tahun 2013 dan ditetapkan pada 31 Desember 2013.

rektoratHasil penilaian ini tertuang dalam Surat Keputusan No. KEP/219/PB.5/2013 tentang Penetapan Hasil  Penilaian Kinerja Satuan Kerja Badan Layanan Pendidikan Tahun 2012 oleh Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Ada dua aspek yang dinilai, yaitu aspek keuangan dan aspek layanan. Peringkat pertama diduduki oleh Universitas Terbuka (UT) dan peringkat kedua diduduki oleh Universitas Diponegoro (Undip). Kedua perguruan tinggi tersebut mendapat predikat AA-Baik. Saat ini terdapat 22 perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan Satker BLU.

Peringkat ke-3 tersebut merupakan pencapaian Unpad tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, walaupun Unpad telah mendapat predikat A, tapi peringkatnya tidak masuk 5 besar. Menanggapi pencapaian Unpad kali ini, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Sistem Informasi,  dan Keuangan, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE., MSIE., yang ditemui di kampus Unpad Jl. Dipati Ukur No.35 Bandung mengatakan bahwa kinerja Unpad dari tahun ke tahun harus lebih baik lagi.

“Unpad akan pelajari apa kelemahan-kelemahannya, kita akan coba perbaiki sehingga kedepan Unpad harus bisa menjadi peringkat 1, dan ini tidak lepas dari kerja keras semuanya, karena ini merupakan hasil bersama,” jelasnya.

Dari hasil tersebut, Unpad memperoleh predikat A-Baik dengan total skor 79,77 dengan rincian skor yaitu, untuk aspek keuangan sebesar 22,67 dan aspek layanan sebesar 57,11.  Aspek keuangan yang dinilai mencakup penilaian terhadap rasio keuangan dan kepatuhan pengelolaan keuangan BLU. Sedangkan untuk aspek pelayanan meliputi kualitas layangan dan mutu serta manfaat kepada masyarakat.

Dari sisi penilaian tersebut, nilai untuk aspek keuangan Unpad lebih baik dibandingkan UT (22,62) Undip (22,26). Sedangkan dari sisi pelayanan, Unpad nilai Unpad berada di bawah UT (61,11) dan Undip (61,20). Walaupun demikian, total skor Unpad (79,77) tersebut hanya memiliki selisih yang tipis untuk mencapai predikat AA-Baik dengan total skor >80-95. Melihat skor tersebut, Prof. Rina berharap dapat meningkatkan nilai Unpad pada periode berikutnya.

“Hasil tersebut memang seperti itu adanya. Artinya kita relatif lebih baik dari aspek keuangan, tapi harus meningkatkan dan memperbaiki mutu layanan kita. Tidak hanya dari sisi kualitas, tapi juga dampak layanan kepada masyarakat selaku pengguna,” lanjutnya.

Beliau mencontohkan mengenai layanan penyaluran beasiswa kepada penerima beasiswa. Bila dulu Unpad hanya bisa memastikan beasiswa tersebut akan cair, seharusnya Unpad bisa memastikan tanggal pencairan beasiswa tersebut. Caranya, harus lebih proaktif kepada para pemberi beasiswa agar dapat memegang komitmen waktu pencairan beasiswa tersebut. Hal ini pun berlaku pula pada layanan lainnya seperti pembayaran gaji, honor sertifikasi dan sebagainya. “Paling tidak, kita harus lebih baik daripada perguruan tinggi yang peringkatnya di atas kita,” ujarnya.

Beberapa hal yang menurutnya memberi kontribusi berarti pada penilaian tersebut antara lain, Unpad mampu menjaga kenaikan PNBP dari berbagai sumber, termasuk PNBP dari non-mahasiswa, misalnya dana hasil kerja sama Unpad dengan berbagai institusi. Selain itu, ketepatan laporan keuangan Unpad yang harus dilaporkan setiap triwulan. Unpad juga memiliki komitmen terhadap mutu layanan keuangan dengan melengkapi laporan dengan pembukuan yang baik dan data dukung yang lengkap. Yang terakhir, kemampuan untuk patuh (comply) di Unpad, misalnya di Unpad sekarang tidak ada lagi dana-dana yang diterima dan dipakai langsung, sekarang semuanya harus by system, dan dicatatkan di PNBP.

“Semua dana yang masuk ke rekening Unpad harus dari satu rekening Unpad, jadi satu pintu, lewat BLU. Kesimpulannya, akuntabilitasnya harus lebih bisa dijamin,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II Unpad juga menyampaikan bahwa kekurangan Unpad saat ini dari sisi keuangan, belum semuanya terintegrasi dengan Teknologi Informasi (TI), sistem yang digunakan masih semi manual. Walaupun berjalan dengan baik, Prof. Rina mengakui hal ini menyebabkan adanya kendala dari sisi pelaporan.

“Dari hasil tersebut memang masih ada kelemahan-kelemahan, tetapi akan kita coba perbaiki sedikit demi sedikit, secara bertahap. Selama ini, hasilnya menunjukkan tren yang lebih baik dari tahun ke tahun,” pungkasnya. *

Laporan oleh: Marlia / eh *

Share this: