Pemberian ASI dapat Menurunkan Risiko Penyakit Alergi pada Anak

[Unpad.ac.id, 28/01/2014] Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dapat mencegah penyakit alergi, menurunkan kejadian infeksi saluran pernapasan atas, menurunkan angka kejadian alergi susu sapi, penurunan angka alergi makanan, serta menurunkan kejadian atopi pada anak.

Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K)., MKes., saat membacakan orasi ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (28/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*
Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K)., MKes., saat membacakan orasi ilmiah berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (28/01). (Foto oleh: Tedi Yusup)*

Demikian dikatakan Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(K)., MKes., pada orasi ilmiah berjudul “Fakta Risiko dan Pencegahan Penyakit Alergi pada Anak” berkenaan dengan penerimaan jabatan Guru Besar dalam Ilmu Kesehatan Anak pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Jln. Dipati Ukur 35 Bandung, Selasa (28/01).

“Data yang ada mendukung rekomendasi bahwa bayi harus diberikan ASI eksklusif pada 4 bulan pertama masa kehidupannya untuk mencegah penyakit alergi. Penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian ASI eksklusif dan memperpanjang periode laktasi menurunkan kejadian atopi pada anak, baik dengan maupun tanpa riwayat penyakit atopik keluarga,” ujar Prof. Budi Setiabudiawan.

Prof. Budi Setiabudiawan menerangkan, alergi adalah suatu reaksi hipersensivitas yang disebabkan suat mekanisme imunologis tertentu. Sementara aopi merupakan bagian dari alergi, yaitu kecenderungan seseorang dan atau keluarga untuk tersensitisasi dan memproduksi antibdodi imunoglobulin sebagai respon terhadap pajanan alergen dosis kecil, biasanya suatu protein.

“Penyakit alergi memiliki pengaruh pada pertumbuhan seorang anak. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa pertumbuhan anak dengan penyakit alergi akan terhambat. Tetapi dengan memberikan pengobatan dan dukungan kondisi lingkungan yang baik, pertumbuhan anak dengan penyakit alergi dapat mencapai kondisi optimal dari potensi genetiknya,” ujarnya.

[nggallery id=102]

Prof. Budi Setiabudiawan meraih gelar sarjana kedokteran dari FK Unpad pada tahun 1987. Ia kemudian menyelesaikan pendidikan Spesialis Ilmu Kesehatan Anak dari FK Unpad pada tahun 1996 dan Spesialis II Sub Spesialis Alergi-Imunologi dari Kolegium Unpad pada tahun 2002. Prof. Budi kemudian melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Kedokteran Dasar pada tahun 2003 dan pendidikan Doktor Ilmu Kedokteran pada tahun 2010 dari Unpad. *

Laporan oleh: Erman

Share this: