Guru SD BPK Penabur Ikuti Pelatihan Pembelajaran Bahasa Sunda di FIB Unpad

Ketua tim peneliti Modifikasi Permainan Engklek FIB Unpad Dr. Taufik Ampera, M. Hum., menjadi narasumber dalam pelatihan/ workshop “Pembelajaran Bahasa Sunda Berbasis Permainan” yang digelar di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang Kampus FIB, Jatinangor, Senin (25/3/2024). (Foto: Yuli Hantoro/Humas FIB)*

[Kanal Media Unpad] Sejumlah guru sekolah dasar Yayasan BPK Penabur Jakarta mengikuti pelatihan/ workshop “Pembelajaran Bahasa Sunda Berbasis Permainan” yang digelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran di Aula Pusat Studi Bahasa Jepang Kampus FIB, Jatinangor, Senin (25/3/2024).

Perwakilan peserta pelatihan, Andreas mengatakan, kunjungan para guru SD BPK Penabur di wilayah Jakarta tersebut bertujuan untuk ingin belajar lebih dalam mengenai bahasa dan sastra Sunda. Hal diharapkan dapat meningkatkan kompetensi para guru dalam memberikan pengajaran.

“Kami dari BPK Penabur ingin belajar dan mudah-mudahan para guru juga tertarik melanjutkan studi bahasa dan sastra Sunda di Unpad,” ujarnya.

Peserta diterima secara resmi oleh Manajer Pembelajaran, Kemahasiswaan, dan Alumni FIB Unpad Inu Isnaeni Sidiq, M.A., PhD. Menurut Inu, pelatihan ini diharapkan meningkatkan pembelajaran bahasa Sunda di lingkungan sekolah dasar BPK.

“Sehingga saya sangat berharap bahwa kita bisa berakar kuat terhadap kebudayaan kita,” kata Inu.

Lebih lanjut Inu menjelaskan, saat ini terjadi peningkatan terhadap peminat program studi Sastra Sunda di FIB. Hal ini menandakan bahwa belajar bahasa dan sastra Sunda tidak lagi dipandang sebelah mata.

Selain itu, ujar Inu, para lulusan Sastra Sunda Unpad juga banyak tersebar di berbagai profesi. Hal ini membuktikan bahwa banyak lowongan kerja yang memerlukan lulusan dari prodi Sastra Sunda. Untuk itu, Inu berharap para guru juga dapat memotivasi siswa, khususnya pelajar SMA di lingkungan BPK Penabur, untuk tidak ragu berkuliah di Prodi Sastra Sunda.

“Belajar bahasa Sunda bukan sesuau yang tidak begitu cemerlang, karena saat ini punya pekerjaan yang baik,” ujar Inu.  

Pelatihan ini merupakan pengembangan dari riset yang dilakukan tiga dosen FIB Unpad, yaitu Dr. Taufik Ampera, M. Hum., Nani Darmayanti, M. Hum., Ph.D., dan Inu Isnaeni Sidiq, M.A.,Ph.D. Ketiganya melakukan penelitian modifikasi permainan engklek untuk meningkatkan kemampuan literasi anak.

Saat diwawancarai Kanal Media Unpad, Taufik yang juga ketua tim penelitian mengatakan, dari penelitian tersebut, tim mengembangkan juga metode pembelajaran bahasa Sunda yang menggunakan basis permainan. Tujuannya agar pemelajar bisa tertarik mengikuti pembelajaran bahasa Sunda

“Ini didasarkan banyak yang menganggap belajar bahasa Sunda itu sulit dan bahkan tidak tertarik. Jadi kami mencoba melakukan satu upaya terkait dengan metode pembelajaran bahasa Sunda melalui permainan,” jelasnya.

Ada beragam permainan yang dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bahasa Sunda, baik tradisional maupun modern. Tim memanfaatkan sejumlah papan permainan maupun permainan dari aplikasi ponsel pintar yang kemudian dikombinasikan dengan metode pembelajaran bahasa Sunda.

Selain itu, tim juga memanfaatkan gambar berupa komik tanpa dialog. Dari gambar tersebut, pemelajar kemudian didorong untuk mendeskripsikan gambar tersebut dengan menggunakan bahasa Sunda. “(Metode pembelajaran ini) diharapkan lebih efektif untuk para siswa. Karena anak-anak SD lebih banyak pada dunia bermain. Jadi selain bermain, mereka bisa mengikuti pembelajaran dengan serius,” kata Taufik.*

Share this: