Rekayasa Genetik Tanaman Punya Peran Penting dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Suseno Amien menjadi narasumber dalam acara Satu Jam Berbincang Ilmu "Rekayasa Genetika Tanaman untuk Kebutuhan Pangan Spesifik" secara daring, Sabtu (17/2/2024).*

[Kanal Media Unpad] Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Prof. Suseno Amien mengatakan bahwa rekayasa genetik tanaman dapat dimanfaatkan untuk desain prototipe tanaman untuk masa depan. Rekayasa genetik dapat berperan untuk mengisi kebutuhan karakter baru dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan spesifik.

Meski demikian, Prof. Suseno mengatakan bahwa rekayasa genetik jangan melupakan faktor lingkungan dan interaksi tanaman dengan lingkungannya. Indonesia memiliki keragaman geografis yang sangat kaya dengan berbagai faktor spesifik yang membuat setiap daerah menjadi unik. Hal ini semestinya menjadi keunggulan dari setiap tanaman yang ditanam di setiap daerah.

“Saya kira teman-teman (di bidang) pertanian kita juga menyadari bahwa wilayah itu sangat berbeda, spesifik, itu yang harus kita pertahankan dan itu menjadi keunggulan yang tidak bisa digantikan,” kata Prof. Suseno.

Terkait keamanan pangan, Prof. Suseno meyakini pangan dari hasil rekayasa genetik tidak menimbulkan bahaya sepanjang prosedur yang dijalani, di laboratorium, maupun lingkungan, dilakukan dengan benar.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Suseno mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi tantangan. Perubahan iklim dan hadirnya bencana alam juga perlu diantasipasi untuk terjaminnya kesediaan pangan yang cukup.

“Salah satu metode untuk untuk memuliakan atau memperbaiki tanaman atau membuat varietas baru itu adalah bioteknologi dan salah satu di dalamnya adalah rekayasa genetik,” kata Prof. Suseno.

Dengan rekayasa genetik, dapat ditentukan kandungan spesifik, misalnya tambahan vitamin. Selain itu juga dapat diubah sifat tanaman yang diinginkan, seperti lebih tahan perubahan cuaca, buah yang tidak gampang busuk, ukuran yang lebih besar, dan sebagainya.

Prof. Suseno mengatakan, rekayasa genetika dapat dimanfaatkan melengkapi metode lainnya untuk desain prototype tanaman spesifik masa depan. Perlu adanya penetapan kebutuhan karakter baru, ketersediaan sumber gen, dan metode transfer gen yang sesuai. Selain itu, penting juga adanya SOP produksi tanaman berbasis rekayasa genetik dan mitigasi risiko. (arm)*

Share this: