Unpad akan Revitalisasi Gerbang Kampus Jatinangor

Konsultan Perencana PT. Urbane Indonesia Ismail Reza memaparkan mengenai rencana pembangunan gerbang Unpad di kampus Jatinangor dalam acara “Sosialisasi Pembuatan Gerbang Baru Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor” di Ruang Serba Guna Gedung 2 lantai 4 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Kamis (25/1/2024). (Foto: Dadan Triawan)*

Laporan oleh Salsabila Andiana

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran akan merevitalisasi gerbang D di area selatan kampus Jatinangor. Revitalisasi gerbang tersebut diharapkan akan memperkuat penjenamaan (branding) Unpad di mata publik.

Untuk mewujudkan revitalisasi tersebut, digelar acara “Sosialisasi Pembuatan Gerbang Baru Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor” di Ruang Serba Guna Gedung 2 lantai 4 Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Kamis (25/1/2024).

Sosialisasi ini dihadiri oleh Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti, pimpinan universitas, serta sejumlah perwakilan dari masing-masing fakultas di Unpad.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Prof. Dr. Ida Nurlinda, S.H., M.H., mengatakan bahwa uji publik terkait pembangunan penataan gerbang kampus Unpad Jatinangor dilakukan dengan harapan agar pembangunan tersebut dapat dimulai sesegera mungkin.

“Untuk menjadi muka kampus kita di Jatinangor,” ujar Prof. Ida.

Dalam implementasinya, Unpad berkolaborasi dengan PT. Urbane Indonesia. Pemaparan mengenai rencana pembangunan gerbang baru Unpad disampaikan Konsultan Perencana dari PT. Urbane Indonesia Ismail Reza, S.T., M.T.

Reza menjelaskan, meski ada beberapa lokasi gerbang di kampus Unpad, Jatinangor, gerbang D atau yang sering disebut gerbang lama menjadi lokasi yang penting dilakukan revitaliasi. Hal ini untuk mendukung ada pembeda dari hadirnya kampus Unpad di Jatinangor.

“Area di selatan merupakan sebuah area yang justru paling ramai untuk para pejalanan kaki (Gerbang D). Yang musti dipikirkan adalah presence Unpad yang menjadi pembeda,” ungkap Reza.

Lebih lanjut Reza mengatakan bahwa, gerbang D bisa menjadi tools junction improvement di area terbuka Jatinangor. Ini dimungkinkan karena gerbang D dikhususkan untuk akses pejalan kaki dari dan ke kampus Jatinangor.

 “Jadi, kendaraan yang melewati area junction atau persimpangan ini agak melambatkan kendaraan karena banyak orang yang berlalu lalang,” paparnya.

Selain itu, tidak jauh dari Gerbang D, terdapat area perbelanjaan sehingga faktor kehati-hatian mesti diutamakan. Menurut Reza, hal tersebut perlu menjadi perhatian. “Istilahnya sama seperti sebuah activity support, yang ada di sana akan semakin heboh dan semarak (aktivitasnya). Ini musti kita highlight,” imbuhnya.

Reza menilai, pembangunan Gerbang D sangat penting bagi image Unpad. “Gerbang itu penandaan ruang atau ambang, dan merupakan sebuah penghalang dari situasi yang lebih umum ke dalam situasi yang lebih spesifik. Ini memang harus kita perkuat gerbang secara tematik agar orang tahu dan mudah menyebutkannya,” pungkas Reza. (arm)*

Share this: