SAR Unpad Bantu Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Citarum

Tim SAR Unpad membantu proses pencarian korban tenggelam di Sungai Citarum, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.*

Laporan oleh Ahmad Dyandra Rama Putra Bagaskara

[Kanal Media Unpad] Unit SAR Universitas Padjadjaran bergabung dalam operasi pencarian korban tenggelam di Sungai Citarum, Kabupaten Bandung Barat ,pada Rabu (6/12/2023). Anggota Unit SAR Unpad yang terlibat dalam pencarian korban terdiri Fadhlan Rasyadi, M. Omar Bastari, Raihan Nasrulloh, M. Xavier Bravendi, Lintang Sania, dan Syahla Hanifa. 

Pencarian korban dilakukan dengan membagi area menjadi dua sektor. Sektor pertama dimulai dari area terakhir korban terlihat (Last Known Position) sampai jembatan Alfian sejauh kurang lebih 1,3 KM. Sementara itu, sektor kedua dimulai dari Jembatan Alfian hingga ke sektor sembilan sejauh kurang lebih 1 KM.

Komandan Tim Rescue, Nova Perdiana, mengatakan, pencarian dilakukan dengan 2 unit LCS dan 1 unit Rafting Boat. Selain itu, tim juga melakukan pencarian dengan menggunakan alat bernama Aqua Eye, Underwater Search Device (UWSD) untuk pencarian di air, dan Thermal UAV Drone untuk pencarian di udara. 

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad, korban diketahui berinisial AH. Anak berusia 9 tahun itu dikabarkan tenggelam saat tengah berenang di Sungai Citarum, Batujajar, Selasa (5/12/2023) pukul 11.00 WIB. Ia diduga berenang terlalu ke tengah sehingga terseret arus sungai yang deras. Padahal, orang tua korban telah mengingatkan untuk tidak berenang di sungai.

Selain Unit SAR Unpad, pencarian korban juga melibatkan pihak lain. Mereka terdiri dari Mahatva Fakultas Pertanian Unpad, Basarnas Bandung, Mahawarman Rescue, Koramil Batujajar, Pemdes Batujajar, Indonesia Green Ranger, Babar Sabar, Response Rescue Bandung Barat (R2B), Jabar Quick Response (JQR), BBSR, dan TCR.

Dalam proses pencarian, Unit SAR Unpad dan tim SAR gabungan menemui sejumlah kendala. Beberapa di antaranya adalah akses turun perahu yang terbatas, area pencarian yang sangat luas, dan banyaknya populasi eceng gondok di hilir Sungai Citarum yang menyebabkan tim sulit melakukan penyisiran di area tersebut.

Hingga saat ini, pencarian Apinya masih belum membuahkan hasil. Korban masih dinyatakan hilang setelah lima hari proses pencarian yang dilakukan Unit SAR Unpad dan tim SAR gabungan lainnya. (arm)*

Share this: