Unpad Luncurkan Sunda Digi, Aplikasi untuk Mengenal Bahasa dan Budaya Sunda

Fitur pada laman Sunda Digi.*

[Kanal Media Unpad] Universitas Padjadjaran melalui Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda meluncurkan aplikasi Sunda Digi sebagai layanan digital mengenai literatur sunda melalui laman https://sundadigi.com. Sunda Digi dapat diakses oleh masyarakat umum.

Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad Prof. Ganjar Kurnia mengatakan bahwa Sunda Digi hadir dari Sunda untuk dunia.

Ketua Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda Unpad Prof. Ganjar Kurnia. (Foto: Dadan Triawan)*

Sunda Digi hadir berdasarkan Statuta Unpad Bab 1 Pasal 5 Poin (I) mengenai terbentuknya pusat kebudayaan dengan kekhasan budaya sunda untuk meraih daya saing internasional.

“Ini adalah amanat dari statuta Unpad yang mengatakan bahwa kita mempunyai kekhasan sunda untuk meraih daya saing internasional,” kata Prof. Ganjar saat menjelaskan mengenai aplikasi Sunda Digi di sela Puncak Peringatan Dies Natalis ke-66 Unpad di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Senin (11/9/2023).

Selain itu, Sunda Digi juga untuk mewujudkan apa yang tercantum dalam Undang-undang No. 5 tahun 2017, di mana ada upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan terhadap kebudayaan di Indonesia.

Dikatakan Prof. Ganjar, saat ini obyek kebudayaan yang dimiliki tatar Sunda sudah banyak yang hilang dan bahkan di antaranya tidak dapat ditelusuri lagi jejaknya.

Banyak arsip kesundaan yang telah hilang dan rusak, atau sulit dibuka karena perbedaan teknologi. Arsip juga banyak yang tersebar di pribadi atau lembaga.

Sunda Digi terealisasi atas kerja sama PDPBS Unpad dengan Pustaka Jaya. Fitur yang ditawarkan antara lain tanya pekerjaan rumah (PR), pelajaran bahasa, tata bahasa praktis, mengenal tokoh, bacaan, fiksimini, majalah, kursus budaya, peperenian, kamus Sunda, kamus medis, tubuh kita, aksara Sunda, dan penerjemah.

Prof. Ganjar berharap, Sunda Digi menjadi bagian dari Unpad untuk memenuhi Statuta Unpad dan Undang-Undang yang berlaku. Selain itu, Sunda Digi juga dapat turut melestarikan budaya Sunda.

“Kita semua tentu tidak ingin menjadi bangsa yang tidak memiliki jejak karena masyarakatnya telah menelantarkan warisan budaya para leluhur yang kita miliki,” ujar Prof. Ganjar. (arm)*

Share this: