FPIK Unpad Kenalkan Penerapan SDGs kepada Peserta Summer Program di Pangandaran

Peserta Summer Program FPIK Unpad berkesempatan melepas tukik di kawasan pelestarian penyu batu hiu Pangandaran.*

[Kanal Media Unpad] Peserta International Hybrid Summer Program 2023 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran diajak untuk mengunjungi Kabupaten Pangandaran pada 1-3 Agustus 2023 lalu.

Sebagai bagian dari program tersebut, peserta mengunjungi Kampus Unpad PSDKU Pangandaran untuk melaksanakan hybrid class. Kunjungan ini disambut oleh Kepala Kantor PSDKU Pangandaran Dr. Bambang Hermanto,

Kegiatan hybrid class dilanjutkan dengan kuliah dari Guru Besar FPIK Unpad Prof. Dr. Zuzy Anna, M.Si. mengenai “How to apply SDGs for a Better World” yang memberikan wawasan tentang penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam upaya menciptakan dunia yang lebih baik. Acara dilanjutkan dengan topik “Global Ocean and Climate Research” yang disampaikan oleh Dr. Swadhin K. Behera dari JAMSTEC Jepang, untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai penelitian iklim dan lautan secara global.

Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan ke kawasan konservasi mangrove di Pangandaran, tepatnya di sekitar pesisir Pantai Bojong Salawe, Kecamatan Parigi. Di sini, mereka diberikan pemahaman tentang pentingnya kawasan konservasi mangrove dan mengidentifikasi lima jenis mangrove, yaitu Nypa fructicans, Avicennia marina, Rhizophora mucronata, R. apiculata, dan Acanthus ilicifolius.

Menariknya, salah satu peserta asal Tiongkok juga tertarik untuk melakukan riset mengenai mangrove di Indonesia.

Ketua Pelaksana Summer Program 2023 yang juga menjabat sebagai Kepala Unit Internasionalisasi FPIK Unpad Fittrie M. Pratiwy, Ph.D., menyampaikan bahwa dalam kegiatan field trip, peserta baik yang hadir secara online maupun offline melakukan Focus Group Discussion (FGD) mengenai isu-isu global terkait pesisir, pembangunan, dan perubahan iklim.

FGD ini berfokus pada isu-isu seperti coral bleaching & restoration, MPA (Marine Protected Areas), marine debris, serta sustainable fisheries & marine cultures.

“Peserta diharapkan dapat memberikan pandangan dan persepsi yang berharga mengenai isu-isu global, khususnya yang berhubungan dengan daerah pesisir,” ujar Fittrie.

Para peserta juga mengunjungi tempat pelestarian penyu batu hiu Pangandaran di bawah naungan Yayasan Raksa Bintana. Peserta summer program mendapatkan informasi mendalam mengenai fisiologi dan biologi penyu serta pentingnya pelestarian penyu. Mereka juga berkesempatan untuk melepaskan tukik-tukik yang baru menetas ke alam bebas laut dengan harapan akan kembali ke pantai tersebut untuk bertelur setelah 10 hingga 15 tahun mendatang.

Kegiatan di Pangandaran ini juga didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPIK Unpad Prof. Dr. Rita Rostika, dosen FPIK Roffi Grandiossa, Ph.D., dan dosen tamu dari Kitami Institute of Technology Prof. Kazuya Tomiyama.

Kegiatan juga turut dibantu oleh para panitia upgraders dan volunteers, tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) Batu Hiu dan Cijulang, serta mahasiswa Program Magister Konservasi Laut yang tengah meneliti di Penangkaran Penyu Batu Hiu. Kehadiran mereka memberikan kontribusi dalam kesuksesan kegiatan pelepasan tukik dan upaya pelestarian penyu di Pangandaran.

Selain itu, kegiatan Internatioanl Summer Program juga melakukan coastal clean up dari pantai timur Pangandaran, Karapyak hingga Pantai Babakan.

Kegiatan International Hybrid Summer Program 2023 sendiri diselenggarakan pada 1-4 Agustus 2023, diikuti oleh 75 peserta dari 9 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Afghanistan, Yaman, Pakistan, Philipina, dan Malaysia. Kegiatan bertema “Exploring Coastal Wanders: A Summer Adventure” ini diikuti oleh 19 peserta luring dan 56 peserta daring.

“International Hybrid Summer Program 2023 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran tidak hanya menjadi platform untuk pembelajaran dan peningkatan pengetahuan, tetapi juga memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para peserta dalam memahami isu-isu lingkungan dan pelestarian di wilayah pesisir. Semoga pengalaman ini dapat memotivasi mereka untuk terus berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan sumber daya laut untuk generasi mendatang,” harap Fittrie. (rilis)*

Share this: