Wisatawan Asing Meningkat, Tim KKNM Unpad Latih Kemampuan Bahasa Pemandu Green Canyon

Mahasiswa KKNM Unpad di Desa Kertayasa, Cijulang, Pangandaran, berkesempatan menjadi pemandu wisatawan asing asal Belanda saat mencoba wisata body rafting di Green Canyon, Minggu (23/7/2023).*

[Kanal Media Unpad] Sebagai upaya mendukung pariwisata di Kabupaten Pangandaran, tim KKNM Universitas Padjadjaran di Desa Kertasaya, Cijulang, mengajak para pemandu lokal di kawasan wisata body rafting Green Canyon untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad dijelaskan, Green Canyon menjadi salah satu lokasi favorit di Pangandaran yang kerap didatangi wisatawan, tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara. Para wisatawan akan dipandu oleh pemandu lokal yang merupakan masyarakat Desa Kertayasa.

Dosen Pembimbing Lapangan tim KKNM Desa Kertayasa Roffi Grandiosa, PhD, mengatakan, berdasarkan hasil diskusi dengan anggota Bumdes Body Rafting Guha Bau, Yana dan Kholil, pihaknya menerima masukan bahwa pascapandemi Covid-19, terjadi peningkatan jumlah wisatawan luar negeri cukup tinggi ke Green Canyon, khususnya kegiatan body rafting.

“Dalam hal itu, pemandu seringkali terkendala dalam komunikasi sehingga harapan utama yang disampaikan ke Unpad adalah untuk peningkatan kemampuan guide, terutama dalam bahasa Inggris,” ucap Roffi.

Beberapa pemandu kerap memiliki kepercayaan diri yang rendah dalam memberikan layanan kepada turis asing. Beberapa penyebabnya di antaranya kesulitan berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris, hingga rendahnya penguasaan keterampilan berbicara bahasa Inggris.

Pada pelatihan yang digelar pada Minggu (23/7/2023) tersebut, para pemadu dilatih oleh mahasiswa kemampuan bahasa Inggris untuk percakapan. Roffi membebaskan mahasiswa dan peserta untuk menggali lebih dalam topik latihan kemampuan berbahasa Inggris.

Sebagai contoh, salah satu mahasiswa peserta KKNM, Geraldy Grandiosa dari Prodi Sastra Inggris, diberi kesempatan oleh Kholil untuk ikut memandu aktivitas body rafting yang diikuti sekelompok wisatawan asal Belanda. “Wisatawan asing tersebut sangat puas dengan aktivitas body rafting ditambah pula komunikasi berlangsung lancar,” ujarnya.

Kholil menambahkan, setiap akhir pekan banyak wisatawan yang berkunjung untuk body rafting. Tidak menutup kemungkinan jumlah wisatawan asing akan meningkat apabila pemandu lokal makin mahir berbahasa Inggris. Karena itu, masyarakat sangat antusias untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Adapun salah satu tugas mahasiswa menurut DPL, adalah memikirkan strategi yang tepat untuk mengembangkan konsep pelatihan bahasa Inggris secara lebih baik. Rencana yang akan dilakukan adalah membuka peluang lebih banyak kepada mahasiswa Unpad untuk melakukan pengabdian dan pelatihan Bahasa Inggris di desa tersebut. 

“Diawali oleh kegiatan KKN ini, diharapkan Unpad lebih memperhatikan kemampuan berbicara guide lokal bila pariwisata Jawa Barat ingin unggul, sehingga guide dapat berpartisipasi dalam percakapan singkat dalam konteks rutin dengan topik yang menarik termasuk emosional, sindiran dan gurauan,” kata Roffi. (rilis)*

Share this: