Suasana Donor Darah yang diselenggarakan mahasiswa Himpunan Profesi Agribisnis Unpad, 10 Mei 2023.*

Laporan oleh Salsabila Diah Diometa

[Kanal Media Unpad] Himpunan Keprofesian Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran bekerja sama dengan KSR PMI Unpad dan PMI Sumedang menyelenggarakan kegiatan donor darah dengan tema “Social Awareness: Save Life with Your Blood” di Bale Mandiri Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor, Sabtu, 10 Mei 2023.

Dalam rilis yang diterima Kanal Media Unpad disebutkan bahwa tahun ini merupakan tahun kedua donor darah dilaksanakan di lingkungan Faperta Unpad di bawah naungan Divisi Sosial Masyarakat Himpro Agribisnis Unpad. Kegiatan donor darah ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa Faperta Unpad terkait kesehatan tubuh dan kepedulian terhadap sesama.

Kegiatan donor darah ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa/mahasiswi Agribisnis Unpad, tetapi juga terbuka bagi masyarakat umum. Donor darah dimulai sejak pukul 09.00-13.00 WIB.

Presiden Direktur Himpro Agri Unpad Seisha Putri Naomy berharap kegiatan Social Awareness ini dapat meningkatkan kepedulian serta kepekaan mahasiswa Agribisnis Unpad dan masyarakat, karena kegiatan donor darah memiliki banyak manfaat. Social Awareness dengan bentuk kegiatan donor darah ini juga diharapkan dapat memantik semangat komponen masyarakat maupun mahasiswa untuk melakukan donor darah.

Persiapan Divisi Sosial Masyarakat Himpro Agri Unpad dalam kegiatan ini telah dilakukan sejak satu bulan terakhir. Mereka terus melakukan komunikasi dengan pihak KSR PMI Unpad dan PMI Sumedang agar kegiatan donor darah ini dapat berjalan lancar.

Mulanya, Afrian Rahim selaku Project Officer menargetkan darah yang terkumpul adalah sebanyak 45 labu. Berkat antusiasme yang cukup tinggi dari peserta donor darah, target tersebut dapat dicapai.

Afrian mengatakan, jumlah awal pendonor adalah sebanyak 75 orang. Sebelum melakukan donor darah terdapat serangkaian pemeriksaan kesehatan, seperti berat badan, tekanan darah, HB darah, dan lain sebagainya. Dari pemeriksaan tersebut, jumlah peserta menurun dikarenakan 30 orang tidak lolos tahap tersebut sehingga tidak memenuhi syarat untuk menjadi pendonor.

“Kegiatan donor darah ini diharapkan dapat menjadi simbol bahwa dengan setetes darah, kita sudah dapat menyelamatkan nyawa sesama. Hal ini juga mendefinisikan bahwa dengan usaha apapun, kita masih tetap dapat berbagi kepada sesama,” kata Afrian. (rilis)*

Share this: